Sunday, March 13, 2016

Rumahku adalah Surgaku Meskipun Belum Sempurna

Tidak Ada Binatang
Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 13 Maret 2015
Suatu hari seseorang berkata kepada teman-teman di depanku: "Kalau bicara seperti Rully itu lho... tenang, lembut, dan enak didengar tetapi kalau ada kebakaran, bisa gawat karena dia akan berteriak pelan ada kebakaran."Aku pun hanya tersenyum mendengar celotehnya. Oh, belum tahu dia. Aku tenang karena merasa aman. Namun, ketika aku terancam, aku juga bisa berteriak kencang hingga penghuni surga pun bisa kalang kabut menenangkanku... hehehe...
# Angsa Pengekor. Pada suatu hari yang cerah aku dan meme (masih SD) berjalan melewati sawah bersama mama dan tiba-tiba ada sekumpulan angsa mengikuti kami. "Aaaah... mama tunggu... ada angsa." Kata mama: "ayo lari... lari..." (sambil mengambil ranting pohon). Hahaha... selamat dech... untunglah kami tak sendiri.

# Kecoak Terbang. Pada suatu musim panas seekor kecoak terbang bebas di toko lalu dengan tenang hinggap di punggungku. “Aaaaaaaaaaa... Maaaaaaaaa... kecoak... di punggungku... di punggungku...” (sambil menggerak-gerakkan tangan untuk mengusir kecoak dari baju yang kukenakan). Eh, bukannya membantu... seisi rumah berdatangan melihatku lalu tertawa ngakak. Beberapa menit kemudian mama baru berkata: "sudah tak ada... hahaha..." lalu titiku turut berkata: "sudah dari tadi kecoaknya pergi waktu kamu berteriak... hahaha..." Ya... bilang donk dari tadi... nyebelin kok... Bukannya dibantu... malah diketawain... hahaha...

# Kucing Penyabotase Before 30. Suatu siang seekor kucing liar masuk ke toko lalu dengan tenangnya dia tidur di kursi yang biasa kududuki di depan TV dan tak ada yang melarangnya. Ketika aku hendak menonton acara rohani 'Before 30' di Global TV, aku pun segera mengusirnya dengan sapu tetapi dia tetap saja mencari celah untuk masuk lagi, lagi, dan lagi. Karena kesal, kuambil air dan kusiramkan di depan toko agar kucing itu tidak masuk lagi. Namun, gantian mama yang mengomel: "ngapain kamu siram... jadi basah... nanti ada yang terpeleset." Dengan kesal kujawab: "ya... biar kucingnya tidak masuk lagi."

Kata mama: "nggak bisa... kucing itu bandel... kalau mau mengusirnya, harus dimasukkan karung lalu dibuang ke tempat yang jauh supaya dia tidak bisa kembali lagi... nanti saja minta tolong tukang becak." Alhasil, karena kesal aku pun mendekam di kamar dan hari itu pun terlewatkan tanpa Before 30. Setelah tenang aku baru berpikir: "jangan-jangan setan meminjam tubuh kucing untuk menghalangiku menonton Before 30...hehehe..." Tak lama berselang kucing pun telah dipindahkan ke tempat nun jauh di sono dan tidak menggangguku lagi.

Mulutku Penuh Pujian kepada Tuhan
# Anak Kucing Pendamping. Pada suatu pagi aku berjalan di pinggir jalan kecil. Eh, tiba-tiba seekor anak kucing ikut berjalan di sampingku. Aku pun menjejakkan kakiku dengan keras agar dia berhenti mengikutiku. Lantas aku berjalan cepat meninggalkannya tetapi dia berlari-lari mengejarku dan kembali berjalan di sampingku. "Iiiiih... aku takut... jalannya masih jauh... Tuhan tolong aku... jangan biarkan kucing itu mengikutiku terus," kataku dalam hati.

Lantas aku berjalan perlahan sambil sesekali menoleh ke arah anak kucing untuk memastikan bahwa dia tak terlalu dekat denganku. Eh, tiba-tiba ada sepeda motor yang melewati kami dengan cepat hingga genangan air mengenai anak kucing tersebut dan sedikit mengenai kakiku. Aduh... kakiku menjadi sedikit basah... orang itu kok...

"Meong... meong... meong...", terdengarlah suara anak kucing yang semakin menjauh. Oh... tampaknya anak kucing itu sedang mengeringkan bulu-bulunya. Aku pun terus berjalan cepat meninggalkannya. Ah... ternyata pengendara motor itu menolongku. Tak apalah kakiku basah sedikit... yang penting sudah tak lagi didampingi kucing. Namun, dia sengaja atau tidak ya? Apa dia tahu kalau aku takut terhadap anak kucing itu? Hehehe... selamatlah aku... terima kasih Tuhan, Kau telah mengutus pengendara motor itu... ini benar-benar pagi yang cerah...^.^ (tersenyum lega)
2 Korintus 12:9b ... Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Tuhan Kaulah Pengharapanku (Mazmur 71:5-8)
Tuhan Kaulah Pengharapanku. Kupercaya Hanya Kepada-Mu. Yesus Kaulah Perlindunganku. Engkau yang S'lalu Kupuji (2x).
Reff: Mulutku Penuh dengan Pujian Kepada-Mu Ya Yesus Tuhan. S'panjang Hari Kub'ri Penghormatan kepada-Mu Ya Allah-Ku. (2x)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.