Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 6 Maret 2016 ( youtu.be/qHfpDfo_eU0)
1 Korintus 4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
Orang yang selalu menjaga
lidah untuk berkata benar, pada akhirnya akan memiliki kuasa perkataan sehingga
tanpa berdoa pun sesuatu bisa terjadi sesuai perkataannya. Jangan hanya meminta
kuasa tetapi jagalah lidah dan senantiasa mengejar hadirat-Nya. Kita tidak
perlu meminta agar iman bertambah. Jika
kita mengurangi perkataan dusta, iman akan bertambah dengan sendirinya. Namun,
jika kita sering berdusta, Roh di dalam kita juga semakin sulit membenarkan
perkataan kita.
Suatu hari ketika ko
Philip di lantai atas rumahnya dia mendapat pesan dari Roh Kudus untuk turun.
Ternyata di bawah ada 2 orang dari suatu agama yang baru saja disahkan di
Indonesia tetapi tidak perlu saya sebut nama agamanya. Mereka juga percaya
Yesus tetapi kepercayaannya berbeda. Kita
percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang menciptakan segalanya.
Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Namun, mereka percaya
bahwa Yesus diciptakan oleh Tuhan. Mereka pun mengajak berdebat hingga ko
Philip berkata: "Ayo kita panggil Tuhan kita masing-masing. Kamu panggil Tuhanmu
dan kupanggil Tuhanku." Lalu tiba-tiba mereka lari terbirit-birit.
Ko Philip pun merinding karena merasakan jamahan Roh Tuhan. Namun, kalian tidak
perlu menghadapi mereka. Itu perangnya pendeta. Jika bertemu mereka, ditolak
saja dan tidak perlu berdebat dengan mereka.
****************
* Catatan Penulis *
Pada masa-masa awal lahir
baru tiba-tiba rumahku didatangi sepasang muda-mudi. Si wanita muda mengatakan
sesuatu kepada mama, sementara si pria menunggu di dekat motornya. Mama tidak
memahami kata-katanya sehingga dia memanggilku. Aku pun bertanya kepada wanita
itu: "ada apa?"
Dia pun balas bertanya: "apa sudah menerima buku ini?"
(sambil menyodorkan sebuah buku tipis). Karena baru pertama kali melihatnya,
aku pun bertanya: "buku apa
itu?" Jawabnya: "saksi
yehova". Ketika mendengar jawabannya, aku segera berkata: "Tidak"
(sambil menggelengkan kepala dan tidak menerima buku yang disodorkannya.)
Maka, wanita itu segera
menyimpan bukunya dan pergi bersama temannya setelah berpamitan dengan sopan.
Hehehe... untunglah mereka tidak memaksa untuk didengar. Bahkan, mereka tidak
menanyakan alasan penolakanku.
Oh... mungkinkah waktu
itu ko Philip juga didatangi saksi yehova? Sebelum mereka datang aku telah mendengar
dari temanku bahwa saksi yehova memiliki keyakinan yang tidak sesuai dengan
iman Kristen. Mereka juga aktif melakukan penginjilan dan beberapa di antaranya
juga mendatangi gereja untuk mempengaruhi keyakinan pendeta.
Maka, ketika mereka
datang, aku pun segera menolaknya karena was-was. Berdebat pun bukanlah
keahlianku. Jika mereka pandai berbicara dan berani mencoba untuk mempengaruhi
pendeta, bisa-bisa aku terseret oleh mereka jika akar imanku belum kuat. Jadi,
buat apa menghadapi mereka? Itu bukan perangku.
****************
Peperanganmu bukanlah
yang datang dari luar tetapi peperanganmu
berada di dalam kehidupanmu sehari-hari (di dalam keluarga atau pekerjaan).
Tidak perlu berkhotbah tetapi pastikan hidup benar dimanapun kamu ditempatkan.
Tanpa harus fasih lidah, kehidupan kita tetap dapat menjadi suatu kesaksian
bagi orang-orang yang melihatnya.
Ada seorang pengusaha jeans yang diminta mengelola suatu
divisi yang mengalami kerugian besar. Lalu pengusaha itu berkata: "Dalam
waktu setahun biarlah aku dan Tuhanku memutar balikkan keadaan. Jika gagal,
kalian boleh meletakkan patung-patung Baal di dalam tempat kerjaku."
Lantas setahun kemudian dia benar-benar berhasil memutar balikkan keadaan: dari
minus menjadi surplus. Nah, kehidupan kita harus bisa menunjukkan bukti semacam
ini.
0 komentar:
Post a Comment