Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 6 Maret 2016
Ps.Philip Mantofa: "Jika kita tidak berbicara benar, kita akan cenderung berbohong. Namun, jika sudah membiasakan diri berkata benar, kita akan langsung sadar ketika berdusta sehingga cepat bertobat. Jangan berbohong meskipun bohong putih. Contoh: Buat janji ketemu di Cempaka tetapi belum datang pada waktu yang telah ditentukan. Ketika ditelepon, kita jawab bahwa kita sudah dekat padahal masih di H.R.Muhammad."
Uwaahh... kenapa
sebut-sebut H.R.Muhammad sich padahal ada banyak jalan? Aku ini 'kan masih
kesal terhadap mantan atasanku yang ada di jalan itu. Huh... Beberapa hari lalu
temanku berkata: "Kemarin aku ikut
persekutuan doa. Pendetanya dengan keras mengatakan bahwa dia tidak suka kepada
orang Kristen yang hafal firman. Percuma
hafal firman bila tidak dilakukan."
Jawabku: "Tapi kalau tidak tahu firman,
bagaimana bisa melakukan?" Katanya: "Ya harus tahu tetapi bukan hafal... harus praktek. Selanjutnya
pendeta itu mengatakan bahwa dia tidak suka orang Kristen karena mereka
tidak mau berperang..." Dengan segera aku memotongnya: "Iya ce... sekarang aku sedang
berperang dengan mantan atasanku (yang di H.R. Muhammad) karena dia tidak
memberikan hakku padahal aku sudah menunjukkan peraturannya. Nih... bacalah
kata-katanya di WA ini."
Duh... kenapa ya
belakangan ini aku harus terus berperang? Setan kok nggak bisa biarin aku hidup
tenang dan damai sich? Setelah perang dengan penyakit papa (pendarahan mata
lalu jantung), perang dengan kondisi keuangan, perang dengan BPJS,
dan sekarang perang dengan mantan atasan. Hmmm...
* Perang dengan BPJS:
Ketika papa mau kontrol
di rumah sakit, papa ditolak karena statusnya tidak aktif padahal belum
melewati batas waktu pembayaran. Namun, kupikir itu masalah pembayaran sehingga
kucoba membayarnya lewat ATM tetapi nomernya dinyatakan tidak terdaftar. Papa
pun mengomel karena obat jantungnya sudah habis dan kemungkinan besar kesalahan
pun terjadi karena aku mengalihkan status BPJSku dari mandiri ke badan usaha.
Aku pun berdoa lalu tidur
dengan membawa masalah tersebut. Lantas aku bermimpi pergi mendatangi seorang
wanita yang menjelaskan padaku bahwa ada kesalahan. Kemudian wanita itu
membantuku hingga aku berhasil membayar BPJS lagi. Ketika terbangun dari tidur,
aku tersenyum karena yakin bahwa fakta
pun akan seindah mimpi itu... hehehe...
Ketika pagi tiba, aku pun
menelepon hotline BPJS untuk
menanyakan status BPJS kami. Pihak BPJS mengatakan bahwa kartuku dan kartu papa
tidak aktif sedangkan kartu mama dan meme dialihkan ke badan usaha sehingga
semua tidak bisa dibayar. Hah... kok bisa sich padahal seharusnya yang
dialihkan ke badan usaha hanya aku saja. Namun, dijawab: "Saya tidak tahu
penyebabnya... di sini hanya tertera info tersebut. Coba hubungi badan
usaha kalau mau kembali mengalihkan status ke mandiri."
Aku pun menanyakan masalah
tersebut ke ibu HRD lalu dia segera menelepon BPJS: "Saya hanya minta pengalihan status BPJS Rully tetapi mengapa keluarganya ikut terbawa-bawa?" Kemudian petugasnya
berjanji untuk melakukan pengecekan dan akan segera memberikan kabar. Tak lama
berselang masalah pun terselesaikan dengan baik disertai email permintaan maaf
dari petugas BPJS karena dia melakukan kesalahan dalam mengalihkan peserta.
Fiuh... akhirnya satu masalah selesai lagi.
0 komentar:
Post a Comment