Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 31 Januari 2016
Ps.Will Hart: "Ada kalanya kita mengalami jamahan Tuhan dengan mendatangi-Nya ketika altar call (maju ke depan mimbar). Setiap orang bisa melakukannya."
Penulis: "Oh... tidak semua orang bisa
melakukannya. Aku tidak bisa."
Ps.Will Hart: "Iya... ada yang tidak bisa melakukannya karena baru pertama kali ke gereja atau karena malu terhadap temannya. Namun, ada kalanya Yesus yang mendatangi kita. Yesus akan muncul di dalam hidupmu dengan cara tak terduga dan selanjutnya ditentukan responmu."
Penulis: "Uwaah...
jangan muncul tiba-tiba dengan cara tak terduga. Kalau bisa, beritahu dulu
munculnya dengan cara berjalan atau melayang, pakai baju apa gitu, tampak wajah
atau tampak punggung doank, dan wajahnya seperti manusia biasa atau bercahaya.
Hehehe... dulu bergumul dengan suara-Nya, sekarang wajah-Nya.”
Ketika ps.Will Hart
mengekspresikan jeritan ketakutan murid-murid Yesus ("aaaaahh"), kusadari bahwa hal itu juga merupakan
ekspresi hatiku. Hahaha... dari luar sich terlihat tenang... badai di hati
hanya Tuhan yang tahu... hahaha... Jangankan melihat wajah Yesus, melihat wajah
pendeta saja sudah was-was. Fiuh... rasanya seperti dihantui pendeta yang tiba-tiba muncul tanpa diduga.
Ya... Kalau Yesus muncul
dalam wujud orang miskin, aku sudah tidak terlalu terkejut.
Matius 25:35-36, 40 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Namun, pada awalnya ya
terkejut ketika tiba-tiba ada seorang anak mendatangiku lalu berkata: "mbak, pinjam uang untuk naik bemo
karena saya dari Jombang dan kehabisan ongkos." Di lain kesempatan di
halaman parkir sepeda motor gereja tiba-tiba ada ibu yang berkata: "me, pinjam uangnya untuk naik bemo
karena tiba-tiba teman saya tidak bisa menjemput."
Pada kesempatan lain lagi
sepulang dari gereja tiba-tiba ada penumpang wanita di bemo yang berkata: "minta uangnya sekian untuk tambahan
ongkos." Astaga, kok bisa ya mendadak bertemu orang-orang semacam itu.
Meskipun awalnya takut ditipu mereka, akhirnya ya berusaha ikhlas karena pinjamannya pasti tidak mereka kembalikan (maklum lha tidak saling kenal).
Ketika memberi dari
kelimpahan, masih bisa lha. Namun, ketika harus memberi pada saat pas-pasan, ya
rasanya was-was juga. Namun, ketika aku kekurangan, Tuhan sendiri mau memberikan uang ketika aku memintanya.
Jadi, kenapa aku harus
khawatir ketika ada pengeluaran tak
terduga (di luar budget atau anggaran)? Kenapa aku khawatir akan hari esok?
Nyatanya tiba-tiba aku dapat tumpangan gratis sebagai gantinya atau gaji
dibayar lebih cepat daripada perkiraan sehingga selalu ada sisa... hahaha...
NYANYI BAGI DIA (True Worshippers)
Angkatlah suaramu, Puji dan serukan
nama Yesus. Tanggalkan bebanmu. Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup.
Gerakkan kakimu, Menarilah dan
bertepuk tangan. Bersukacitalah. Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup.
Chorus: S'karang nyanyikan kebesaran-Nya. Dia
kuat dan penuh kuasa. Bersorak sorai kar'na kasih-Nya T'lah datang melawat kita.
Nyanyi bagi Dia.
0 komentar:
Post a Comment