Monday, February 1, 2016

Tak Terduga


Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 31 Januari 2016
Ps.Will Hart: "Ada kalanya kita mengalami jamahan Tuhan dengan mendatangi-Nya ketika altar call (maju ke depan mimbar). Setiap orang bisa melakukannya."
Penulis: "Oh... tidak semua orang bisa melakukannya. Aku tidak bisa."
Ps.Will Hart: "Iya... ada yang tidak bisa melakukannya karena baru pertama kali ke gereja atau karena malu terhadap temannya. Namun, ada kalanya Yesus yang mendatangi kita. Yesus akan muncul di dalam hidupmu dengan cara tak terduga dan selanjutnya ditentukan responmu."
Penulis: "Uwaah... jangan muncul tiba-tiba dengan cara tak terduga. Kalau bisa, beritahu dulu munculnya dengan cara berjalan atau melayang, pakai baju apa gitu, tampak wajah atau tampak punggung doank, dan wajahnya seperti manusia biasa atau bercahaya. Hehehe... dulu bergumul dengan suara-Nya, sekarang wajah-Nya.”

Ketika ps.Will Hart mengekspresikan jeritan ketakutan murid-murid Yesus ("aaaaahh"), kusadari bahwa hal itu juga merupakan ekspresi hatiku. Hahaha... dari luar sich terlihat tenang... badai di hati hanya Tuhan yang tahu... hahaha... Jangankan melihat wajah Yesus, melihat wajah pendeta saja sudah was-was. Fiuh... rasanya seperti dihantui pendeta yang tiba-tiba muncul tanpa diduga.
Ya... Kalau Yesus muncul dalam wujud orang miskin, aku sudah tidak terlalu terkejut.
Matius 25:35-36, 40  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Hidup untuk Memberi
Namun, pada awalnya ya terkejut ketika tiba-tiba ada seorang anak mendatangiku lalu berkata: "mbak, pinjam uang untuk naik bemo karena saya dari Jombang dan kehabisan ongkos." Di lain kesempatan di halaman parkir sepeda motor gereja tiba-tiba ada ibu yang berkata: "me, pinjam uangnya untuk naik bemo karena tiba-tiba teman saya tidak bisa menjemput."

Pada kesempatan lain lagi sepulang dari gereja tiba-tiba ada penumpang wanita di bemo yang berkata: "minta uangnya sekian untuk tambahan ongkos." Astaga, kok bisa ya mendadak bertemu orang-orang semacam itu. Meskipun awalnya takut ditipu mereka, akhirnya ya berusaha ikhlas karena pinjamannya pasti tidak mereka kembalikan (maklum lha tidak saling kenal).

Ketika memberi dari kelimpahan, masih bisa lha. Namun, ketika harus memberi pada saat pas-pasan, ya rasanya was-was juga. Namun, ketika aku kekurangan, Tuhan sendiri mau memberikan uang ketika aku memintanya. 

Jadi, kenapa aku harus khawatir ketika ada pengeluaran tak terduga (di luar budget atau anggaran)? Kenapa aku khawatir akan hari esok? Nyatanya tiba-tiba aku dapat tumpangan gratis sebagai gantinya atau gaji dibayar lebih cepat daripada perkiraan sehingga selalu ada sisa... hahaha...

NYANYI BAGI DIA (True Worshippers)
Angkatlah suaramu, Puji dan serukan nama Yesus. Tanggalkan bebanmu. Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup.
Gerakkan kakimu, Menarilah dan bertepuk tangan. Bersukacitalah. Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup.
Chorus: S'karang nyanyikan kebesaran-Nya. Dia kuat dan penuh kuasa. Bersorak sorai kar'na kasih-Nya T'lah datang melawat kita. Nyanyi bagi Dia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.