Sunday, February 28, 2016

Serangan Iblis atas VIP Room

Tuhan Menempatkan Lazarus
Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 28 Februari 2016

Menjelang malam aku sudah di rumah. Sementara itu meme pertama datang menjenguk papa lalu diserang kepanikan dan ditularkan kepadaku. Lewat BBM dia berkata: "Besok mintalah papa dipindahkan ke kamar kelas 1 (agar gratis) karena papa mengatakan bahwa kemungkinan besar dia akan 10 hari di rumah sakit. Tabunganku tidak cukup untuk membayar. Kalau terus di VIP Room biayanya bisa mencapai Rp20juta. Bisa bayar ta?"

KAU TUHAN yang BENAR -- UX Band
Kau gunung batuku dan Kau kota bentengku, Tak akan kuragu Kau menjamin hidupku. Kau keselamatanku dan Kau yang membelaku, Tak akan ku takut kuasa-Mu di dalam ku.
Walau badai menerpa di dalam hidupku ini, Namun tangan-Mu Tuhan mengangkatku tinggi.
Kau Tuhan yang benar, tak pernah tinggalkan. Dahulu, sekarang, dan selamanya janji-Mu tak berubah. Kau Alfa dan Omega, awal dan akhir. Semesta alam memuja Engkau Tuhan yang benar.

Tuhan yang Benar tak pernah tinggalkan
Karena teringat lagu tersebut, dengan spontan kujawab: "Pasti bisa karena Tuhan yang menjamin. Kalau perlu, kredit." Lantas dia menjawab: "Kalau begitu, kamu yang bayar. Kamu yang kredit." Karena teringat masa-masaku menjadi Lazarus, aku pun mengetahui bahwa pada masa-masa seperti ini aku tidak bisa mengandalkan bantuan manusia dan Tuhan-lah yang akan membantuku. Maka, dengan segera kujawab: "emang"

Namun, setelah itu aku mulai agak panik. Rp20juta? Duit darimana? Oh Tuhan, semoga tidak sampai Rp2juta. Kalau sampai Rp20juta, apa bisa kubayar pakai daun atau aku harus kredit? Tapi, masa sich anak Raja segala raja terlilit hutang? Gimana yach kalau sampai tidak bisa membayar?

Lalu tiba-tiba aku teringat firman Roma 10:11  Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Hehehe... iya benar. Untunglah tadi pagi Roh Kudus memberiku lagu: "Tak akan kuragu KAU menjamin hidupku" dan setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan dipermalukan. Kemudian aku pun teringat khotbah pak Caleb 2 minggu lalu: "Tuhan sendiri yang menyiapkan benih untuk penabur." Jadi, kalau aku yang harus membayarnya, tentulah Tuhan yang akan menyiapkan uangnya. Buat apa aku khawatir? 

Mingu 21 Feb 2016 mama sms untuk memberitahukan bahwa hari ini papa akan dipindahkan ke kamar kelas 1 sehingga kami hanya perlu bayar VIP Room untuk 2 hari. Wow... puji Tuhan akhirnya dapat kamar gratis. Lalu aku segera ke rumah sakit untuk menjaga papa agar mama bisa pulang ke rumah. Menjelang siang mama datang lagi ke rumah sakit untuk menanyakan biaya perawatan papa.

Lalu kasirnya mengatakan bahwa biaya 3 hari perawatan sebesar Rp4,2juta. Dengan spontan aku bertanya: "Kok banyak? Di VIP Room hanya 2 hari 1 malam dan selebihnya ditanggung BPJS." Maka, kasirnya berkata: "Oh... ini hitungannya global dan belum dipotong BPJS. Potongannya baru bisa diketahui saat meninggalkan rumah sakit."

Kemudian kami meinggalkan kasir. Mama berkata: "Jika biayanya sekitar Rp5juta, bayarnya bagi 2 ya?" Aku pun menjawab "ya" meskipun belum memiliki uang sebanyak itu, kecuali gaji sudah ditransfer. Namun, bagaimana dengan pengeluaran rutinku?
Ulangan 33:26  Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan.
Selagi menunggu malam tiba aku pun browsing perihal naik kelas pasien BPJS. Nah, ternyata aku salah mengambil keputusan. Ketika rumah sakit menyatakan kamar kelas 1 penuh, seharusnya kami bersikeras menunggu di UGD (Unit Gawat Darurat) atau meminta rujukan ke rumah sakit lain yang bekerja sama dengan BPJS. Kalau tidak ada, pasien akan mendapat perawatan di kelas lebih tinggi tetapi biayanya tetap ditanggung oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan. (http://www.pasiensehat.com/2015/05/selisih-biaya-naik-kelas-vip-kalau-kamar-penuh.html)

Oalah... andai kami tahu sejak awal... tentulah tak perlu bingung pembayarannya. Ya... dijadikan pelajaran saja.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.