Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 28 Februari 2016
Menjelang malam aku sudah
di rumah. Sementara itu meme pertama datang menjenguk papa lalu diserang
kepanikan dan ditularkan kepadaku. Lewat BBM dia berkata: "Besok mintalah papa dipindahkan ke kamar kelas 1 (agar gratis)
karena papa mengatakan bahwa kemungkinan besar dia akan 10 hari di rumah sakit.
Tabunganku tidak cukup untuk membayar. Kalau terus di VIP Room biayanya bisa
mencapai Rp20juta. Bisa bayar ta?"
KAU TUHAN yang BENAR -- UX Band
Kau gunung batuku dan Kau kota
bentengku, Tak akan kuragu Kau menjamin hidupku. Kau keselamatanku dan Kau yang
membelaku, Tak akan ku takut kuasa-Mu di dalam ku.
☆ Walau badai menerpa di dalam hidupku ini, Namun
tangan-Mu Tuhan mengangkatku tinggi. ☆
Kau Tuhan yang benar, tak pernah
tinggalkan. Dahulu, sekarang, dan selamanya janji-Mu tak berubah. Kau Alfa dan
Omega, awal dan akhir. Semesta alam memuja Engkau Tuhan yang benar.
Karena teringat lagu
tersebut, dengan spontan kujawab: "Pasti
bisa karena Tuhan yang menjamin. Kalau perlu, kredit." Lantas dia
menjawab: "Kalau begitu, kamu yang
bayar. Kamu yang kredit." Karena teringat masa-masaku menjadi Lazarus,
aku pun mengetahui bahwa pada masa-masa seperti ini aku tidak bisa mengandalkan
bantuan manusia dan Tuhan-lah yang akan membantuku. Maka, dengan segera
kujawab: "emang".
Namun, setelah itu aku
mulai agak panik. Rp20juta? Duit darimana? Oh Tuhan, semoga tidak sampai Rp2juta. Kalau sampai Rp20juta, apa bisa
kubayar pakai daun atau aku harus kredit? Tapi, masa sich anak Raja segala raja
terlilit hutang? Gimana yach kalau sampai tidak bisa membayar?
Lalu tiba-tiba aku
teringat firman Roma 10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia,
tidak akan dipermalukan." Hehehe... iya benar. Untunglah
tadi pagi Roh Kudus memberiku lagu: "Tak akan kuragu KAU menjamin hidupku" dan setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan dipermalukan. Kemudian aku pun teringat
khotbah pak Caleb 2 minggu lalu: "Tuhan sendiri yang menyiapkan benih untuk penabur." Jadi, kalau aku yang
harus membayarnya, tentulah Tuhan yang akan menyiapkan uangnya. Buat apa aku
khawatir?
Mingu 21 Feb 2016 mama
sms untuk memberitahukan bahwa hari ini papa akan dipindahkan ke kamar kelas 1
sehingga kami hanya perlu bayar VIP Room
untuk 2 hari. Wow... puji Tuhan akhirnya dapat kamar gratis. Lalu aku segera ke
rumah sakit untuk menjaga papa agar mama bisa pulang ke rumah. Menjelang siang
mama datang lagi ke rumah sakit untuk menanyakan biaya perawatan papa.
Lalu kasirnya mengatakan
bahwa biaya 3 hari perawatan sebesar Rp4,2juta. Dengan spontan aku bertanya: "Kok banyak? Di VIP Room hanya 2 hari 1
malam dan selebihnya ditanggung BPJS." Maka, kasirnya berkata: "Oh... ini hitungannya global dan belum
dipotong BPJS. Potongannya baru bisa diketahui saat meninggalkan rumah
sakit."
Kemudian kami meinggalkan
kasir. Mama berkata: "Jika biayanya
sekitar Rp5juta, bayarnya bagi 2 ya?" Aku pun menjawab "ya" meskipun belum memiliki
uang sebanyak itu, kecuali gaji sudah ditransfer. Namun, bagaimana dengan
pengeluaran rutinku?
Ulangan 33:26 Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan.
Selagi menunggu malam
tiba aku pun browsing perihal naik kelas pasien BPJS. Nah, ternyata aku salah
mengambil keputusan. Ketika rumah sakit menyatakan kamar kelas 1 penuh,
seharusnya kami bersikeras menunggu di UGD (Unit Gawat Darurat) atau meminta
rujukan ke rumah sakit lain yang bekerja sama dengan BPJS. Kalau tidak ada,
pasien akan mendapat perawatan di kelas lebih tinggi tetapi biayanya tetap
ditanggung oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan. (http://www.pasiensehat.com/2015/05/selisih-biaya-naik-kelas-vip-kalau-kamar-penuh.html)
Oalah... andai kami tahu
sejak awal... tentulah tak perlu bingung pembayarannya. Ya... dijadikan
pelajaran saja.
0 komentar:
Post a Comment