Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 14 Februari 2016
Ketika pertama kali
memasuki 'padang gurun', beberapa orang menjaga jarak dariku karena sebelumnya
telah membaca status KTPku yang masih single
dan melihat fotoku yang serius. Usut punya usut rupanya mereka berpandangan
bahwa orang single pasti jahat dan
pemarah.
Namun, setelah mengenalku
mereka pun mengetahui bahwa hal itu merupakan pendapat yang salah. Meskipun
demikian, seseorang berusaha mempertahankan pendapatnya dengan dalih: “Itu karena kamu dekat dengan Tuhan".
Oalah, don't judge book by its cover
(jangan menilai buku dari sampulnya).
Lihatlah ada suami atau isteri yang jauh lebih jahat dan pemarah daripada orang
single.
Kemudian ada pula yang
menghakimi dengan pertanyaan: "Kamu
kok nggak laku-laku?" Jawab saja: "Emangnya barang dagangan? Aku tidak
berjualan kok jadi wajar donk kalau tidak laku-laku...hehehe..."
Huahaha... seperti kata
Philip Mantofa: "Jangan takut apa kata orang. Perkataan mereka tidak akan
membunuhmu. Jangan terburu-buru berpasangan dengan orang yang tidak seiman
hanya karena ingat usia."
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Hahaha... untunglah aku
termasuk orang yang paling tidak sadar usia. Karena gaya berpenampilanku,
orang-orang yang baru pertama kali melihatku akan bertanya: "Sekolah dimana? Kelas berapa?"
Pengkhotbah 5:19 Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
Kalau lagi iseng, aku pun
menjawab sekolah di sini dan kelas 3 SMP. Eh, selanjutnya ditanya lagi: "Kenal sama anak saya yang bernama ini?
Dia sekelas denganmu." Wkwwkw... kalau sudah begini, terpaksa ngaku: "Yaaa... tidak sekelas karena sebenarnya
beda tahun. Aku ini sudah lama lulus SMP".
Ada pula yang tak percaya
ketika kusebutin usiaku. Dengan tatapan mata penuh selidik dia berkata: "Masa sich? Kok tidak kelihatan umur
segitu ya? Masih terlihat seperti remaja." Bahkan, ketika retret ada
kenalan baru yang bertanya: "Kamu
AOG (Army of God)?" Lantas aku bertanya kepada temanku: "Apa
tampangku mirip AOG?" Dengan terheran-heran temanku berkata: "Tidak juga sich tetapi jawab saja ya
AOG beberapa tahun lalu... hahaha..."
Setelah ada beberapa
jomblo yang mengangkat tangan, ko Philip berkata: "Nikmatilah jomblomu".
(sambil tersenyum)
Hahaha... nikmatilah
statusmu karena setiap status menyajikan sebuah sukacita dan masalah
tersendiri. Single atau berpasangan tak akan luput dari masalah dan sukacita
kita tidak ditentukan oleh status, posisi, atau keadaan kita. Sukacita kita hanya ada di dalam Tuhan.
CHRIST is ENOUGH
Christ is my reward
And all of my devotion. Now there's nothing in this world That could ever
satisfy. Through every trial My soul will sing. No turning back, I've been set
free.
Chorus: Christ is enough for me, Christ is enough
for me. Everything I need is in You, Everything I need.
Christ my all in all
The joy of my salvation And this hope will never fail, Heaven is our home. Through
every storm My soul will sing. Jesus is here To God be the glory.
Bridge: I have decided to follow Jesus. No turning
back, No turning back. The cross before me, The world behind me. No turning
back, No turning back.
Terjemahan: KRISTUS CUKUP BAGIKU
Kristus adalah upahku dan semua
pengabdianku. Sekarang di dunia ini tidak ada yang dapat memuaskan. Melalui
setiap cobaan Jiwaku akan menyanyi. Tidak ada jalan kembali, Aku sudah
dibebaskan.
Reff: Kristus cukup bagiku, Kristus cukup bagiku. Semua yang kubutuhkan ada
pada-Nya, semua yang kubutuhkan.
Kristus adalah segalanya, sukacita
keselamatanku Dan harapan ini tidak akan pernah gagal, Surga adalah rumah kami.
Melalui setiap badai Jiwaku akan menyanyi. Yesus ada di sini untuk Kemuliaan
Tuhan.
Bridge: Saya telah memutuskan untuk mengikut Yesus. Tidak ingkar, tidak ingkar. Salib
di depanku, dunia di belakangku. Tidak ingkar, tidak ingkar.
0 komentar:
Post a Comment