Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 07 Februari 2016
Matius 13:3-9 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Benih yang tidak dijaga
akan mati tetapi benih yang dijaga dengan baik akan bertumbuh dan berbuah-buah.
Menabur ada 2 macam, yakni menabur secara natural dan menabur secara
supranatural. Untuk menabur secara supranatural, perhatikan sikap hati kita
pada saat menabur. Kita harus menabur
dengan rela, dengan sukacita, dan dengan iman.
2 Korintus 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Apa yang Kita Tabur, Itulah yang akan Kita Tuai. Jika kita menabur kebaikan, kita akan memperoleh
kebaikan. 2 Korintus 9:8 Dan Allah sanggup
melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai
kebajikan.
Suatu ketika tetangga pak
Caleb merenovasi rumahnya dengan cat putih. Pada saat bersamaan mobil pak Caleb
diparkir di dekat rumah tetangganya tersebut. Pada saat hendak menggunakan
mobilnya, pak Caleb melihat mobil hitamnya telah dipenuhi totol-totol putih.
Seketika dia marah kepada tukang cat tersebut lalu pergi ke bengkel untuk
memulihkan warnanya dan menghabiskan Rp2jt.
Setelah itu dia bergumul
untuk memarahi tetangganya dan meminta ganti rugi. Namun, Tuhan bertanya
kepadanya: "apa kamu masih mau
menjadi hambaku atau lebih senang dikenal sebagai orang yang suka
marah-marah?" Karena pak Caleb ingin tetap menjadi hamba Tuhan, dia
batal memarahi tetangganya dan berkata kepada tukangnya: "lain kali kalau mau mengecat, tolong beritahu saya dulu agar
mobil saya bisa saya pindahkan dulu."
Lukas 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Kita akan Menuai Jenis yang Sama dengan yang Kita Taburkan. Jika kita menabur bogem, kita akan menuai
permusuhan. Jika kita menabur senyuman, kita akan menuai senyuman. Jika merasa
takut, taburlah kemenangan dan kita akan menjadi lebih daripada pemenang.
2 Korintus 9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
Sebenarnya Tuhan telah
memberkati setiap orang tetapi penyalur berkatnya harus mau membajak. Suami isteri akan menuai berkat kerukunan jika
saling membajak hati pasangannya dengan kasih.
0 komentar:
Post a Comment