Monday, January 11, 2016

Jatuh Cinta pada Hadirat Tuhan ~ Ps.Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 10 Januari 2016 (youtu.be/TPhU6WYEMG4)

Mimpi ya? Mimpi? Apa itu mimpi? Biar saya jelaskan apa itu mimpi. Setiap kali kita tidur Allah Roh Kudus tetap menjaga kita dan menunggu kita bangun. Namun, karena rasa rindu yang tak tertahankan untuk berbincang dengan kita, Dia pun berbicara kepada kita lewat mimpi. Kita adalah segalanya bagi Tuhan. Memang benar Tuhan ada di dalam kita, tetapi apakah kita benar-benar ada di dalam Tuhan?

Ini seperti kencan sepasang suami isteri. Isteri amat cinta kepada suaminya sehingga sepanjang waktu terus berbicara kepada suaminya. Namun, meskipun mengasihi isterinya, suami kurang cinta sehingga selama kencan dia malah memikirkan hal lain. Jadi, isteri ada di dalam suami tetapi suami tidak ada di dalam isteri.

Di Hadirat Tuhan
Seharusnya kita jatuh cinta kepada hadirat Tuhan setiap hari. Jangan melewatkan saat teduh sekalipun kita sedang berlibur. Manusia itu cenderung self-destruction (menghancurkan diri sendiri) bila jauh dari hadirat Tuhan. Bila kita melewatkan saat teduh, kita bisa menjadi orang yang dingin, selalu berpikiran negatif, dan selalu berfokus kepada masalah hingga akhirnya dapat membinasakan diri kita sendiri.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Markus 12:30)
•••••••••••••••••
Catatan Penulis: Iya... ya... obat penawar kantuk paling mujarab adalah jatuh cinta. Kata Titiek Puspa: “Jatuh cinta berjuta rasanya. Biar siang, biar malam terbayang wajahnya. Jatuh cinta berjuta indahnya. Biar hitam, biar putih manislah nampaknya.”  Jatuh cinta pada hadirat Tuhan tentulah bisa membuat rasa kantuk lenyap seketika, waktu pun berlalu tanpa terasa, dan tentulah setiap saat ingin berjumpa dan enggan berpisah.
•••••••••••••••••

HARI yang TERINDAH. Hari yang terindah k’tika kujumpa dengan Yesus yang menjadi kekasih hatiku. Walau banyak rintangan Jalan yang dihadapkan, Kasih-Nya kini jadi kuatku. Di hatiku ada cinta-Nya. Di hatiku kucinta pada-Nya. Kuingin selalu mendengar suara-Nya. Bertumbuh dalam iman kepada-Nya.

Nah, marilah kita mengalami Kristus setiap hari dan memberikan persembahan yang terbaik bagi-Nya.
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. (Kejadian 4:4-5)
Tuhan menerima persembahan Habel karena dia telah lama mempersiapkan persembahannya dengan sepenuh hati. Sementara itu persembahan Kain ditolak karena dia memberikan persembahan dengan asal comot saja (tanpa persiapan).

•••••••••••••••••
Catatan Penulis: Oh... Kain seperti mempersiapkan hadiah untuk tukar kado. Biasanya kalau tukar kado, tidak perlu mikir lama-lama dan asal comot barang yang harganya sesuai kesepakatan karena kita tidak mengetahui siapa yang akan menerima hadiah kita. Namun, Habel seperti memberikan hadiah untuk kekasih. Dia memikirkannya masak-masak karena dia benar-benar mengenal penerima hadiah.
•••••••••••••••••

Ketika hendak ke gereja, persiapkan hati kita sejak dari rumah. Selama perjalanan dengarkan lagu-lagu rohani untuk yang naik mobil pribadi. Untuk yang naik motor, silahkan menyanyikan lagu-lagu rohani. Suara sendiri akan selalu terdengar indah bukan? Untuk yang naik kendaraan umum, bisa melakukannya dengan cara yang tenang (menyanyi dalam hati...^.^).

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.