Catatan
Ibadah ke-3 Minggu, 15 November 2015
Ada dua jenis emosi yang mempunyai kekuatan
besar dalam
hidup manusia, yaitu Dendam dan Bersyukur. Dendam mempunyai efek yang
amat merusak sedangkan bersyukur dapat
memberikan ketenangan batin. Orang yang bersyukur akan
selalu menemukan hal-hal positif di dalam hidupnya.
Bersyukur harus selalu menjadi gaya hidup orang Kristen. Contoh: Ada seseorang yang terdampar di
pulau tak berpenghuni. Dia pun mencatat kekurangan dan kelebihan di dalam
hidupnya.
-: Aku terpisah dari manusia lain.
+:
Aku hidup.
-: Aku tidak punya pakaian layak pakai karena pakaian yang
dikenakan sudah compang-camping.
+:
Cuaca hangat sehingga aku tetap nyaman.
-: Aku tidak memiliki senjata.
+:
Tidak ada binatang buas sehingga senjata tidak diperlukan.
Mazmur 103:1-2 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Kita
bersyukur atas segala kebaikan Tuhan yang terdiri dari:
pengampunan, kesembuhan, keselamatan, rahmat dan berkat Tuhan, jawaban doa.
1.
Pengampunan. Mazmur 103:3a Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
Bagi Tuhan tidak ada dosa yang sulit
diampuni. Sebesar apapun dosa kita, Tuhan bisa mengampuninya asalkan kita
sungguh-sungguh bertobat. Agar dosa kita diampuni, kita harus mau mengakuinya.
Yesus datang untuk orang yang sakit (berdosa). Namun, jika orang yang sakit
(berdosa) menyangkal penyakitnya (dosanya), bagaimana bisa diampuni?
1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Setiap
orang yang diampuni akan merasakan kelegaan karena terbebas dari rasa bersalah.
Jeffery Dahmer divonis penjara seumur hidup
sebanyak 16 kali karena telah memperkosa, membunuh, dan memakan semua korbannya. Di penjara dia
diisolasi karena banyak napi berniat membunuhnya bila dia tidak disendirikan.
Di ruang isolasi dia meminta Alkitab. Setelah membacanya dia mulai berubah.
Dari orang yang keras dia menjadi orang yang lembut. Dia pun meminta maaf
kepada keluarga para korban tetapi tidak dimaafkan. Namun, karena kelakuan
baiknya suatu hari dia dikeluarkan dari ruang isolasi untuk berbaur dengan
napi-napi lain.
Sehari sebelum dia dikeluarkan dari ruang
isolasi mamanya berkata kepadanya: "Napi-napi
lain mau membunuhmu. Apa kamu tidak takut?" Lalu dia menjawab: "Bila
ada napi yang mau membunuhku, aku tidak akan melawan karena tidak ada yang
dapat kulakukan untuk menebus dosaku. Namun, aku yakin Yesus telah
mengampuniku." Lantas dia pun mati ditusuk oleh napi lain setelah
dikeluarkan dari ruang isolasi.
Meskipun demikian, pengampunan yang Yesus berikan telah
membuatnya mengalami perubahan hidup
dan menjadi kesaksian bagi banyak orang.
0 komentar:
Post a Comment