Sunday, November 15, 2015

Bersyukur atas Pengampunan ~ Ps.Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 15 November 2015

Ada dua jenis emosi yang mempunyai kekuatan besar dalam hidup manusia, yaitu Dendam dan Bersyukur. Dendam mempunyai efek yang amat merusak sedangkan bersyukur dapat memberikan ketenangan batin. Orang yang bersyukur akan selalu menemukan hal-hal positif di dalam hidupnya. 
Bersyukur dalam Segala Keadaan
Bersyukur harus selalu menjadi gaya hidup orang Kristen. Contoh: Ada seseorang yang terdampar di pulau tak berpenghuni. Dia pun mencatat kekurangan dan kelebihan di dalam hidupnya.
-: Aku terpisah dari manusia lain.
+: Aku hidup.
-: Aku tidak punya pakaian layak pakai karena pakaian yang dikenakan sudah compang-camping.
+: Cuaca hangat sehingga aku tetap nyaman.
-: Aku tidak memiliki senjata.
+: Tidak ada binatang buas sehingga senjata tidak diperlukan.
Mazmur 103:1-2 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Kita bersyukur atas segala kebaikan Tuhan yang terdiri dari: pengampunan, kesembuhan, keselamatan, rahmat dan berkat Tuhan, jawaban doa.

1. Pengampunan. Mazmur 103:3a Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
Bagi Tuhan tidak ada dosa yang sulit diampuni. Sebesar apapun dosa kita, Tuhan bisa mengampuninya asalkan kita sungguh-sungguh bertobat. Agar dosa kita diampuni, kita harus mau mengakuinya. Yesus datang untuk orang yang sakit (berdosa). Namun, jika orang yang sakit (berdosa) menyangkal penyakitnya (dosanya), bagaimana bisa diampuni?
1 Yohanes 1:9  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Setiap orang yang diampuni akan merasakan kelegaan karena terbebas dari rasa bersalah.
Jeffery Dahmer divonis penjara seumur hidup sebanyak 16 kali karena telah memperkosa, membunuh, dan memakan semua korbannya. Di penjara dia diisolasi karena banyak napi berniat membunuhnya bila dia tidak disendirikan. Di ruang isolasi dia meminta Alkitab. Setelah membacanya dia mulai berubah. Dari orang yang keras dia menjadi orang yang lembut. Dia pun meminta maaf kepada keluarga para korban tetapi tidak dimaafkan. Namun, karena kelakuan baiknya suatu hari dia dikeluarkan dari ruang isolasi untuk berbaur dengan napi-napi lain.

Sehari sebelum dia dikeluarkan dari ruang isolasi mamanya berkata kepadanya: "Napi-napi lain mau membunuhmu. Apa kamu tidak takut?" Lalu dia menjawab: "Bila ada napi yang mau membunuhku, aku tidak akan melawan karena tidak ada yang dapat kulakukan untuk menebus dosaku. Namun, aku yakin Yesus telah mengampuniku." Lantas dia pun mati ditusuk oleh napi lain setelah dikeluarkan dari ruang isolasi. Meskipun demikian, pengampunan yang Yesus berikan telah membuatnya mengalami perubahan hidup dan menjadi kesaksian bagi banyak orang.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.