Catatan
Ibadah ke-2 Minggu, 8 November 2015
Sekitar kelas 4 SD ketika pelajaran pertama
dimulai aku menyadari ada buku PR (pekerjaan rumah) yang tertinggal di asrama
padahal buku itu harus dikumpulkan selepas jam istirahat. Maka, ketika jam
istirahat tiba aku bergegas ke asrama yang tepat berada di dekat sekolah. Namun,
memasuki asrama pada saat jam istirahat sekolah termasuk pelanggaran aturan.
Jadi, seperti pencuri aku menyelinap ke dalam asrama hingga tiba di tempat
penyimpanan buku. Lantas aku segera mengambil buku PR-ku dengan hati was-was dan
secepat mungkin keluar lagi dari asrama.
Selamat... asrama sedang sepi. Guru-guru
asrama tak terlihat batang hidungnya, anjing asrama tetap terlelap di dekat
tiang, dan kemungkinan besar para pembantu sibuk memasak di dapur, suster ke
biara, dan tukang kebun merapikan tanaman di halaman bermain. “Oh terima kasih Tuhan, dengan begini aku bisa mengumpulkan PR tepat
waktu dan bebas dari hukuman.”
Mazmur 32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Yes... selamatlah aku dari hukuman.
Selanjutnya, semua buku pelajaran selalu kusimpan di tas sekolah sehingga aku
tidak mungkin ketinggalan buku lagi. Kebiasaan seperti ini pun terus terbawa
hingga cara ini menjadi usang.
Ketika pendidikan semakin meningkat,
buku-buku pelajaran semakin banyak sehingga aku tak mungkin membawa semuanya
setiap hari. Alhasil, mau tak mau aku harus menyiapkan barang bawaanku sebelum
tidur malam dan ketika bangun pagi aku periksa lagi untuk memastikan
kelengkapannya. Hehehe... jika sekali selamat dari hukuman, 'kan belum tentu di
lain kesempatan tetap selamat. Oleh sebab itu, aku harus berhati-hati agar
kesalahan yang sama tak terulang kembali.
0 komentar:
Post a Comment