Catatan ibadah ke-3 Minggu, 23 Agustus 2015
Ps.Jusuf Soetanto: "Berterima kasih kepada Tuhan pada saat doa dijawab, itu biasa. Mari kita tetap berterima kasih kepada Tuhan meskipun doa belum dijawab."
Roma 8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Hmmm... berterima kasih pada saat doa belum
dijawab, rasanya susah, kecuali kita bisa tetap yakin akan kehadiran-Nya.
Namun, pada saat keadaan memburuk, keyakinan tersebut bisa mulai memudar.
Untunglah Tuhan segera angkat bicara ketika melihatku mulai melemah...^.^
Nah, hal ini mengingatkanku pada sebuah mimpi
yang belum lama terjadi.
Matahari terbenam, hari mulai malam. Terdengar gembalaku, suaranya merdu. Syalom, Syalom, Syalom Syalom Syalom, Syalom, Syalom, Syalom Syalom Syalom.
Hahaha...suaranya bukan seperti itu kok...
itu hanya menyesuaikan kata-kata agar sesuai dengan nada lagu 'Burung Hantu'
tetapi aku yakin kata 'shalom (syalom)'
merupakan salah satu kata favoritnya. Ketika hari mulai malam, kudapati diriku
baru saja meninggalkan sebuah gedung. Tiba-tiba kulihat ps.Philip Mantofa
mendekatiku hanya untuk menyampaikan 3 kata: "Perkatakan Hal
Positif" lalu dia pergi.
Hah?!? Aku pun terbangun dari tidurku untuk
menyadari bahwa Tuhan mengetahui penderitaanku padahal sebelumnya aku
bertanya-tanya: "Tuhan, pada saat aku
sakit tenggorokan Kamu ada dimana?" Eh, ternyata Tuhan tak jauh dariku
dan rupanya iblis ingin mencuri damai
sejahteraku dengan menaburkan penyakit.
Ketika damai sejahteraku menghilang, biasanya kuobati dengan mendengarkan
lagu-lagu rohani. Ketika menirukan lagu-lagu tersebut, damai pun kembali
memenuhi hatiku. Namun, kala itu tenggorokanku mendadak amat kering, amat
panas, amat gatal, terasa sakit saat menelan sesuatu, dan rasanya seperti ada
bintik-bintik seperti kutil kecil yang tumbuh di dalam dan di luar
tenggorokanku sehingga aku sering terbatuk-batuk dan sungguh amat tersiksa. Hal
ini membuatku enggan mendengarkan lagu rohani karena aku tak bisa menirukannya
dengan batuk-batuk dan aku merasa amat lelah.
Oleh karena itu, aku berusaha memperbanyak waktu
tidur. Namun, tetap saja agak susah tidur. Ketika tidur mulai nyenyak,
tiba-tiba batuk menyerang lagi karena tenggorokan amat gatal. Iiiih... rasanya
ingin kugaruk dengan biji kedondong... tapi tak mungkin lha. Aaaargh... ingin
kuteriakkan aku juga manusia... tapi...
aku malah terbatuk-batuk... Aduh, rasanya sakit tenggorokan ini sungguh
menyiksaku: "Oh Tuhan, Kau ada
dimana? Apa Kau mengetahui deritaku?"
Karena terfokus pada rasa sakit, akhirnya aku
mulai merasa kehilangan hadirat-Nya. Namun, gembalaku menegurku lewat mimpi...
hehe... Alhasil, aku mulai belajar memperkatakan
hal positif untuk melawan keadaan negatif karena aku yakin bahwa
sesungguhnya Tuhan tidak menginginkan aku sakit.
1 Petrus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Maleakhi 4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.
0 komentar:
Post a Comment