Sunday, August 30, 2015

Menang atas Penderitaan (2) ~ ps.Sukirno Tarjadi

Menang atas Penderitaan

Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 30 Agustus 2015

2. Bagian Tuhan

     2a▪ Secara Langsung

Ada seorang gerilyawan komunis yang mengalami siksaan pukulan berat. Ketika dia sudah mencapai ambang batas rasa sakitnya, dia berdoa aneh: "Tuhan, apakah Kau sungguh ada? Jika Kau ada, bunuhlah aku agar aku bebas dari sakitku." Lalu terdengarlah sebuah suara: "Aku mengasihimu." Si komunis bertanya: "Siapa Kamu?" Jawab suara itu: "Aku Yesus". Semenjak itu dia tidak lagi merasakan sakit dari siksaan yang dialaminya. Setelah dipukuli dia pun dimasukkan ke penjara. Namun, setelah keluar dari penjara dia menjadi pendeta.

     2b▪ Lewat Orang Lain

Ada seorang wartawan di Amerika yang amat disiplin. Setiap hari dia selalu naik kereta pk.09.09 selama bertahun-tahun lamanya. Namun, suatu hari tiba-tiba ia ingin ke rumah temannya dulu sehingga dia naik kereta yang lain. Ketika memasuki kereta tersebut, dia mendapati kereta telah penuh sesak sehingga tak ada tempat duduk baginya. Entah kenapa... tepat pada saat itu tiba-tiba seseorang di dekatnya bergegas turun dari kereta sehingga wartawan itu bisa duduk di kursi yang ditinggalkannya.

Di samping wartawan itu ada seorang pria yang sedang membaca koran. Di New York tidaklah sopan mengajak orang asing berbicara. Namun, si wartawan melihat bahwa pria di sampingnya sedang membaca koran berbahasa Hongaria sehingga dia pun menyapanya: "Maaf, boleh saya ikut membaca koran?"

Pria itu terkejut dan segera memberikan korannya. Si wartawan menerima koran itu tetapi tidak membacanya. Dia hanya memandangi wajah pria pemilik koran karena wajahnya terlihat pucat. Lantas dia bertanya-tanya kepada pria tersebut. Pria itu memperkenalkan diri dan bercerita bahwa dia telah kehilangan isterinya pada saat mereka dipisahkan dalam suatu kekacauan di negara mereka.
Dia sudah lama mencari isterinya di negaranya tetapi tak berhasil menemukannya sehingga dia pun memutuskan pergi ke Amerika dan berakhir di gerbong kereta itu. Ketika mendengar cerita pria pemilik koran, si wartawan teringat kepada seorang wanita yang pernah berbicara dengannya. Lantas dia membuka buku catatannya lalu menelepon wanita tersebut.

Wanita itu tinggal di sebuah apartemen bersama banyak orang sehingga biasanya dia tak pernah menjawab telepon karena dia yakin tidak memiliki keluarga yang akan meneleponnya. Namun, hari itu dia sendirian di apartemen sehingga ketika ada telepon, dia bergegas mengangkatnya.
Wartawan itu pun menanyakan alamat wanita tersebut di negara asalnya dan wanita itu memberikannya. Lalu si wartawan bertanya kepada pria pemilik koran: "Apakah isterimu bernama Maria?" Pria itu amat terkejut dan membenarkan: "Iya". Pertanyaan berlanjut: "Apakah dulu kamu tinggal di alamat ini?"  Pria itu menjawab: "ya" dan sudah hampir tak mampu berkata-kata.

Kemudian si wartawan menyodorkan telepon ke pria tersebut seraya berkata: "Ini isterimu".  Pria itu tak mampu berkata-kata di telepon karena gejolak perasaan yang melanda jiwanya. Tak lama berselang pria itu diantar menemui isterinya. Berbagai kejadian yang terasa pas dan pas (serba kebetulan)... di sinilah ada campur tangan Tuhan.

     2c Kematian Yesus di kayu salib

Betapa Besar Kasih-Mu Tuhan
Ada sebuah penelitian tentang penderitaan di kayu salib. Beberapa orang telah mencoba untuk berdiri dalam posisi seperti disalib tetapi tidak dipaku (hanya diikat). Rata-rata hanya dalam waktu 20 menit mereka menyerah dan minta segera diturunkan. Namun, Yesus telah rela di kayu salib selama 6 jam untuk menggantikan kita.

Ketika disalib, orang kesulitan bernafas. Ketika ingin bernafas, seseorang harus mengangkat badannya dengan bertumpu pada kakinya. Kakinya pasti kesakitan karena ada paku, sehingga bertumpu pada tangannya tetapi tangannya juga kesakitan. Namun, Yesus rela menderita sakit tersebut bagi kita sehingga saat kita memandang penderitaan Yesus di kayu salib, kita memperoleh kekuatan untuk menghadapi penderitaan kita sendiri.
Ibrani 12:1-3 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Yesaya 40:27-31 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.