Catatan Ibadah ke-3
Minggu, 2 Agustus 2015: Wahyu pasal 7 oleh Philip Mantofa
Agenda Tuhan yang tak
pernah berubah adalah KESELAMATAN. Ada orang yang
belum menikah supaya memperoleh keselamatan dulu dan nanti semuanya akan
ditambah-tambahkan.
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
◆ Curhat: Penting Pernikahan atau Keselamatan? ◆
Ooo...
tiba-tiba aku teringat bahwa Minggu lalu sebelum khotbahnya ps.Sonny Mandagie, ko
Philip berkata: "pernikahan penting
bagi gereja ini karena ..." Namun, di bawah mentari kulihat ada orang
yang ingin menikah tetapi belum bertemu jodohnya padahal sudah mencarinya
dengan berbagai cara. Di sisi lain ada orang yang tidak ingin menikah tetapi
tiba-tiba Tuhan berkata kepada-Nya: "kamu
akan menikah dengan dia." Hah?!?
Hehehe... Terkadang
awalnya kita tidak menyukai jodoh yang Tuhan tawarkan lalu Tuhan berkata kepada
kita: “beri dia kesempatan.”
Selanjutnya ya terserah Anda: mau memberi kesempatan (https://youtu.be/77RPO-z3-eg) atau
tetap bersikeras pilih sendiri.
Tapi... apa ini perlu?
Kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Ya... saat itu
bumi masih sepi penduduk. Sekarang bumi 'kan semakin penuh dan berada di masa
darurat akhir zaman.
1 Korintus 7:38 Jadi orang yang kawin dengan gadisnya berbuat baik, dan orang yang tidak kawin dengan gadisnya berbuat lebih baik.
Hmmm...
menikah atau tidak menikah adalah sama baiknya sehingga kita tidak perlu kuatir
akan status kita... yang penting jangan menikah dengan sesama jenis karena hal
ini dilarang Tuhan. KESELAMATAN itu
penting.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Keselamatan merupakan
suatu anugerah. Kita harus menerima anugerah
keselamatan ini sekarang karena masa
kadaluarsanya tidak bisa kita ketahui.
Ibrani 3:7-8 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Pikirkan pula apa yang telah kita lakukan untuk
mewujudkan agenda Tuhan (keselamatan). Tiap
hari tiket keselamatan semakin berkurang. Bila mau menginjili, lakukan
sekarang. Bila mau ke menara doa, lakukan sekarang. Bila mau bersaksi, lakukan
sekarang. Jangan suka menunda-nunda karena bisa jadi ini waktu terakhir kita
untuk menyelamatkan orang-orang yang kita sayangi.
Bila bangsa Israel telah mengalami kebangunan rohani,
ini pertanda bahwa kita sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk
menyelamatkan orang-orang yang kita sayangi. Maka, selagi masih ada kesempatan
pergunakanlah dengan sebaik-baiknya agar tiada sesal di kemudian hari.
Sekarang mari kita
bertanya kepada Tuhan: "Apa yang
bisa kita lakukan untuk-Nya?"
◆ Bapa, apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan mereka. Aku sudah
kehabisan ide untuk meyakinkan mereka. Temanku pernah bercerita bahwa mamanya
baru bertobat setelah dia berdoa selama 15 tahun. Wah... itu lama sekali.
◇ Jangan sampaikan keinginanmu tetapi tanyakan keinginan Tuhan.
◆ Bapa, apa yang harus kulakukan?
◇ .......... (rahasia :p)
◆ Hah?!? Apa tidak ada cara lain dan bagaimana itu bisa terjadi?
◇ Berilah kesempatan. Tunggu saja... kamu akan segera mengetahuinya.
hehehe... apa yang Tuhan minta dariku biarlah menjadi
rahasia kami berdua... hahaha... pastinya berhubungan dengan kata 'sempurna': sekali dayung, dua tiga
pulau terlampaui atau sambil menyelam minum air...^.^
SENYUM PELANGI ~ Franky Sihombing
Saat kubuka mataku,
hari tlah berganti,
tiada lagi yang
lalu, musim t’lah berganti lagi,
kutahu yang pasti Engkau peduli.
Sekalipun tawa
menjadi derita,
di setiap tarik
nafas hidupku Kau tetap setia ada di
depanku,
di dalam hidupku
tak kan terlelap,
sampai sang mentari dan senyum pelangi akan berseri.
Nah, sekarang giliranmu bertanya: "Tuhan, apa yang bisa kulakukan
untukmu?"
0 komentar:
Post a Comment