Catatan
Ibadah ke-4 Minggu, 26 Juli 2015
Ps.Sonny Mandagie: “Kekuatiran kita dipengaruhi oleh nilai yang kita tentukan pada harta kita. Contoh: Selembar uang kertas bernilai Rp100.000,- karena pemerintah telah memberikan nilai sebesar itu, bukan karena biaya pembuatannya mencapai Rp100.000,- Bagi sekelompok orang, Rp100.000,- tak ada artinya sedangkan bagi sekelompok orang lainnya Rp100.000,- sangatlah berharga. Semua ditentukan oleh nilai yang kita berikan.”
Ada perusahaan yang
memberikan uang kerajinan sebesar Rp100.000,- kepada karyawan yang tidak pernah
absen dan tidak pernah terlambat tiba di kantor selama sebulan.
=======================================
Rp100.000,- Hilang, Kebahagiaanku ikut
Terbang
=======================================
Suatu hari ada
seorang karyawan yang terlambat datang ke kantor karena sesuatu hal tak terduga. Lantas dia marah-marah karena harus
kehilangan kesempatan untuk memperoleh uang Rp100.000,- dan mulai menyalahkan
keadaan. Bahkan, dia juga menyalahkan si ini dan si itu. Tampaknya Rp100.000,- amat bernilai baginya dan seolah-olah tanpa Rp100.000,- dia akan
mengalami kekurangan. Oleh karena itu, dia tak rela melepasnya dengan alasan
apapun juga.
¤¤ Ya... Nilai
Rp100.000,- bisa dipengaruhi oleh prioritas kita. Kalau kita memprioritaskan
uang di atas segalanya, kita akan kecewa dan marah-marah saat tidak berhasil
memperolehnya, terutama bila kita merasa telah berusaha sekuat tenaga untuk
meraihnya. Namun, bila kita memprioritaskan Tuhan di atas segalanya, meskipun
tidak dapat Rp100.000,-, kita dapat tetap bersukacita karena masih punya Tuhan
yang tak ternilai harganya (amat jauh lebih berharga daripada Rp100.000,-)
======================================
Rp100.000,- Hilang, Kebahagiaanku
Tetap Utuh
======================================
Di sisi lain ada
karyawan yang juga kehilangan kesempatan untuk memperoleh Rp100.000,- karena
atasan lupa bawa dia telah meminta izin datang terlambat. Karyawan ini
mengikhlaskan dan tidak mau komplain. Namun, temannya tergerak untuk
memperjuangkan haknya sehingga akhirnya dia memperoleh Rp100.000,-
¤¤ Ya... kita hanya bisa berusaha, selanjutnya Tuhan yang menentukan. Kalau kita tidak
memperolehnya karena sesuatu keadaan tak
terduga, anggap saja itu memang bukan rejeki kita atau belum waktunya.
Kalau itu memang rejeki kita, kita pasti akan mendapatkannya.
¤¤ Dengan belajar melepaskan hak kita dan menyerahkan
segalanya ke dalam tangan Tuhan, damai sejahtera 'kan senantiasa memenuhi hati
kita sehingga kita pun memperoleh sukacita yang melampaui segala akal. Tuhan
pasti menyediakan semua kebutuhan kita tepat pada waktunya. Don’t worry. Be happy.
0 komentar:
Post a Comment