Sunday, June 14, 2015

Cara Menjadi Ayah yang Baik ~ ps.Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1, Minggu 14 Juni 2015
(Ibadah Serupa/ Ibadah ke-3: youtu.be/x0RRFtMUL6U)

1. Ciptakan Waktu untuk Keluarga.
Ciptakan Waktu untuk Keluarga
Seminggu sekali habiskan waktu bersama pasangan dan anak-anak. Selain itu, seminggu sekali luangkan waktu khusus untuk berkencan dengan pasangan agar romantisme tetap terjaga. Bila anak protes, bertanyalah kepadanya: "Apa kamu ingin papa mama bercerai?" Hehehe... pasti mereka tidak mau sehingga mereka akan mengerti dan mengizinkan orang tuanya berkencan.

2. Tunjukkan Perhatian Sungguh-sungguh.
Yakobus 1:19  Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
>> Dengarkan cerita anak-anak. Semakin sering kita menjalin komunikasi dengan anak-anak, kita pun akan semakin didengar oleh anak-anak sehingga teguran kita pun akan diperhatikannya.
Contoh:
* Beritahu anakmu agar tidak berpacaran dengan tipe fast and furious (suka mengebut) karena dapat membahayakan nyawa.
* Beritahu anakmu agar tidak berpacaran dengan perokok karena pasti tidak mencintai anakmu. Jika seseorang mencintai, dia tidak akan memberikan asap rokok.

▪▪ Kacang Kuah Bonus Asap Rokok
hehehe... dulu pernah ditraktir makan kacang kuah oleh orang ganteng. Setelah selesai makan si pentraktir seenaknya saja memberiku asap rokok. Huh... jadi illfeel dech...masa kacang kuah bonus asap rokok? Ogah ah... Karena pada dasarnya sudah alergi sama asap rokok, ya tanpa diberitahu ortu, langsung saja tutup hidung rapat-rapat atau menjauhi perokok secepat mungkin sebelum sesak nafas dan mual-mual hingga muntah... hehehe...

"Oh Tuhan, ampunilah dia... mungkin dia tidak tahu apa yang diperbuatnya." Semoga saat ini dia sudah berhenti merokok karena beberapa tahun silam aku 'kan telah curhat tertulis kepadanya tentang betapa sakitnya dan betapa menderitanya saat mengidap TBC kelenjar karena tertular penderita TBC paru-paru. Namun, sebenarnya waktu itu paru-paruku juga sempat terkena sedikit sich... sedikit menghitam (padahal aku bukan perokok) hingga aku agak susah bernafas.

Hmm..emang sich penyebab TBC adalah bakteri tetapi sesungguhnya paru-paru yang telah dikotori asap rokok juga memberikan andil terhadap pelemahan fisik seseorang. Nyatanya tetanggaku juga sampai mengidap kanker paru-paru karena terpapar asap rokok pegawai-pegawainya. Wew... betapa malangnya nasib perokok pasif.

Kapan ya dunia ini bebas rokok? Kapan ya ortu mau berhenti dagang rokok? Katanya sich kalau pabrik rokok ditutup atau pemerintah melarang penjualan rokok. Tapi, kapan pabrik rokok ditutup? Kapan pemerintah melarang produksi rokok. Hmm... coba tanyakan pada rumput yang bergoyang. Huff... setidaknya ortuku bukan perokok sehingga aku masih punya banyak ruang untuk memperoleh oksigen gratis ...^.^

3. Beri Disiplin dan Pujian.
Kata Martin Luther King: "Dalam mendidik anak sediakan rotan dan apel." Artinya: jangan hanya memberikan hukuman kepada anak-anak agar disiplin, berikan pula hadiah atau pujian kepada anak-anak bila mereka berbuat benar.

4. Cintai dan Hargai Isteri di Depan Anak-Anak.
Jangan menghina atau merendahkan isteri di depan anak-anak karena anak-anak bisa menirunya.

5. Menjadi Contoh yang Dapat Diteladani.
Hanya ayah yang dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya di rumah. Jadi, bila ada anak-anak, jangan menonton film yang tidak baik bagi anak. Jangan mengajak anak-anak berlibur ke lokasi yang buruk seperti kawasan perjudian. Bila ada ayah yang masih merokok atau masih menyimpan film porno, jauhkan dan buanglah semua itu sekarang juga. Jangan merusak masa depan anak-anakmu.

TERPUJILAH TUHAN ALLAH yang PERKASA
Bapa di Surga kami cinta Kau. Nama-Mu ditinggikan di seluruh bumi. Kerajaan-Mu ditegakkan dalam pujian dan umat-Mu menyatakan karya-Mu.

Terpujilah Tuhan Allah yang perkasa, yang telah dan akan datang. Terpujilah Tuhan Allah yang perkasa Dulu, sekarang, dan selamanya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.