Catatan Ibadah ke-1, Minggu 14 Juni 2015
(Ibadah Serupa/ Ibadah ke-3: youtu.be/x0RRFtMUL6U)
Seminggu sekali habiskan
waktu bersama pasangan dan anak-anak. Selain itu, seminggu sekali luangkan
waktu khusus untuk berkencan dengan pasangan agar romantisme tetap terjaga.
Bila anak protes, bertanyalah kepadanya: "Apa
kamu ingin papa mama bercerai?" Hehehe... pasti mereka tidak mau
sehingga mereka akan mengerti dan mengizinkan orang tuanya berkencan.
2. Tunjukkan Perhatian Sungguh-sungguh.
Yakobus 1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
>> Dengarkan cerita
anak-anak. Semakin sering kita menjalin komunikasi dengan anak-anak, kita pun
akan semakin didengar oleh anak-anak sehingga teguran kita pun akan
diperhatikannya.
Contoh:
* Beritahu anakmu agar
tidak berpacaran dengan tipe fast and
furious (suka mengebut) karena dapat membahayakan nyawa.
* Beritahu anakmu agar
tidak berpacaran dengan perokok karena pasti tidak mencintai anakmu. Jika seseorang
mencintai, dia tidak akan memberikan asap rokok.
hehehe... dulu pernah
ditraktir makan kacang kuah oleh orang ganteng. Setelah selesai makan si
pentraktir seenaknya saja memberiku asap rokok. Huh... jadi illfeel dech...masa kacang kuah bonus
asap rokok? Ogah ah... Karena pada dasarnya sudah alergi sama asap rokok, ya
tanpa diberitahu ortu, langsung saja tutup hidung rapat-rapat atau menjauhi
perokok secepat mungkin sebelum sesak nafas dan mual-mual hingga muntah... hehehe...
"Oh Tuhan, ampunilah dia... mungkin dia tidak
tahu apa yang diperbuatnya." Semoga saat ini dia sudah berhenti merokok karena beberapa tahun silam aku
'kan telah curhat tertulis kepadanya tentang betapa sakitnya dan betapa
menderitanya saat mengidap TBC kelenjar karena tertular penderita TBC paru-paru.
Namun, sebenarnya waktu itu paru-paruku juga sempat terkena sedikit sich...
sedikit menghitam (padahal aku bukan perokok) hingga aku agak susah bernafas.
Hmm..emang sich penyebab
TBC adalah bakteri tetapi sesungguhnya paru-paru yang telah dikotori asap rokok
juga memberikan andil terhadap pelemahan fisik seseorang. Nyatanya tetanggaku
juga sampai mengidap kanker paru-paru karena terpapar asap rokok
pegawai-pegawainya. Wew... betapa malangnya nasib perokok pasif.
Kapan ya dunia ini bebas
rokok? Kapan ya ortu mau berhenti dagang rokok? Katanya sich kalau pabrik rokok
ditutup atau pemerintah melarang penjualan rokok. Tapi, kapan pabrik rokok
ditutup? Kapan pemerintah melarang produksi rokok. Hmm... coba tanyakan pada
rumput yang bergoyang. Huff... setidaknya ortuku bukan perokok sehingga aku
masih punya banyak ruang untuk memperoleh oksigen gratis ...^.^
3. Beri Disiplin dan Pujian.
Kata Martin Luther King: "Dalam mendidik anak sediakan rotan dan
apel." Artinya: jangan hanya memberikan hukuman kepada anak-anak agar
disiplin, berikan pula hadiah atau pujian kepada anak-anak bila mereka berbuat
benar.
4. Cintai dan Hargai Isteri di Depan Anak-Anak.
Jangan menghina atau
merendahkan isteri di depan anak-anak karena anak-anak bisa menirunya.
5. Menjadi Contoh yang Dapat Diteladani.
Hanya ayah yang dapat
menjadi teladan bagi anak-anaknya di rumah. Jadi, bila ada anak-anak, jangan
menonton film yang tidak baik bagi anak. Jangan mengajak anak-anak berlibur ke
lokasi yang buruk seperti kawasan perjudian. Bila ada ayah yang masih merokok atau
masih menyimpan film porno, jauhkan dan buanglah semua itu sekarang juga.
Jangan merusak masa depan anak-anakmu.
TERPUJILAH TUHAN ALLAH
yang PERKASA
Bapa di Surga kami cinta Kau. Nama-Mu
ditinggikan di seluruh bumi. Kerajaan-Mu ditegakkan dalam pujian dan
umat-Mu menyatakan karya-Mu.
Terpujilah Tuhan Allah yang
perkasa, yang telah dan akan datang. Terpujilah Tuhan Allah yang perkasa Dulu,
sekarang, dan selamanya.
0 komentar:
Post a Comment