Sunday, May 24, 2015

Percayalah Tidak Ada Jalan Buntu Bagi Tuhan – bagian 2

Catatan khotbah ibadah ke-2 oleh pdt.Leonardo Sjiamsuri Minggu, 24 Mei 2015

3. Miliki pengharapan kepada Tuhan. Harapan ini seperti oksigen bagi kehidupan kita. Tanpa harapan kita tak mungkin masih ada di sini.
Mazmur 49:13 Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
>> Owner (pemilik usaha) yang tidak memiliki pengertian Tuhan akan seperti hewan yang dibinasakan. Meskipun kaya, pintar, atau kreatif, mereka tidak akan sukses tanpa pengertian dari Tuhan. Orang yang gagal menurut dunia akan menjadi sukses dengan memiliki pengertian dari Tuhan.
Ayub 32:8  Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
>> Pengertian didapat dari roh Allah yang ada pada kita. Jalan keluar kita ditentukan dari atas (Tuhan), bukan ditentukan atasan kita. Miliki keyakinan bahwa berapapun umur kita, sisa hidup kita akan menjadi hal terbaik dari seluruh kehidupan kita karena Tuhan menyiapkan hari esok yang penuh harapan.
The Best is Yet to Come>> Jangan berharap kepada bank karena bank akan meminjamkan ‘payung’ ketika ‘hari cerah’ dan bank akan meminta ‘payung’ dikembalikan ketika ‘hari hujan’. Saat ekonomi lancar bank akan memberi pinjaman tetapi saat ekonomi lesu bank akan menagih jadi jangan andalkan bank dunia atau IMF, andalkan Tuhan saja.

☆☆ The Best isYet to Come ☆☆
♡♡ Wuih... kata-kata tersebut muncul lagi. Bisik harapan: "Wah... tampaknya setelah melewati padang gurun, aku akan segera memasuki tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya...hahaha..."
Lantas tiba-tiba pak Leonardo berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." (Roma 10:11)
♡♡ hehehe... sip dech...

4. Jangan biarkan keadaan mendiktemu. Percayalah Tuhan sanggup mengubah keadaan kita. Dia sanggup membuka jalan ketika tak ada jalan. Tuhan sanggup membuat sungai di padang gurun. Tuhan pun akan memampukan kita melakukan hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
"Bila kita dilahirkan di dalam keluarga miskin, itu bukan salah kita, tetapi bila kita mati dalam keadaan miskin, ini salah kita." (Bill Gates)
>> Lihatlah Abraham yang menantikan seorang anak hingga isterinya berumur 99 tahun. Ketika melihat keadaannya, dia mulai ragu sehingga dia berpikir untuk menggunakan caranya sendiri. Namun, Tuhan sanggup mengubah keadaannya seperti yang telah dijanjikan-Nya.
Kejadian 17:15-16. Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya." 
Kejadian 17:17. Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" 
Kejadian 17:18. Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"  
Kejadian 17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
BUKAN dengan KEKUATANKU
Bukan dengan kekuatanku Kudapat jalani hidupku. Tanpa Tuhan yang di sampingku, kutak mampu sendiri. Engkaulah kuatku... yang menopangku.
Reff: Kupandang wajah-Mu dan berseru. Pertolonganku datang dari-Mu. Peganglah tanganku jangan lepaskan. Kaulah harapan dalam hidupku.
(http://youtu.be/5UrGamQb0og)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.