Sunday, May 31, 2015

Mengalah untuk Menang

Kegagalan adalah Sukses yang Tertunda

Lantas menjelang kelulusan SD serigala muda memberitahu teman-temannya bahwa dia akan tetap di kota itu bila si Tudung Pink kembali ke desanya dan dia akan kembali ke desanya bila si Tudung Pink tetap di kota itu. Namun, segala kekacauan tersebut membuat si Tudung Pink ingin meninggalkan kota itu secepatnya. Dia pun memberikan ultimatum singkat kepada ibu domba: "Setelah lulus SD, bawa aku kembali ke desaku. Jika tidak, aku akan kabur dari kota ini dan aku tak akan peduli dengan apa yang akan terjadi nanti."

Karena domba melihat bahwa si Tudung Pink tidak main-main dengan ucapannya dan mengingat bekas luka lebam yang masih membekas di matanya, ibu domba dan ayah serigala pun menyetujui hal itu. Hari berganti hari luka lebam itu pun sembuh tetapi kebencian terhadap kaum serigala tak ikut lekang dimakan hari.

Sejak saat itu si Tudung Pink mulai memasuki dunia kegelapan yang teramat pekat. Dia pun kembali ke desanya. Di sana hatinya diselimuti kebencian dan dendam kesumat yang teramat berat. Dia mulai membenci setiap serigala yang ditemuinya, baik itu serigala muda maupun serigala tua. Dia pun membenci hari kelahirannya hingga bertanya-tanya: "Untuk apa aku dilahirkan?"  Bahkan, dia pun memutuskan untuk tidak lagi membuka Alkitab.

Hari demi hari dia pun berusaha mati-matian untuk membuat setiap serigala yang melihatnya dipenuhi amarah. Sewaktu dia mendengar ada serigala sabar, si Tudung Pink segera mengawasinya dengan tatapan mata penuh kebencian. Namun, serigala sabar tetap saja tersenyum damai hari lepas hari. Lantas si Tudung Pink mengalihkan targetnya kepada teman serigala sabar, yakni serigala jangkung. Serigala jangkung pun membalas tatapan mata si Tudung Pink dengan tatapan mata amarah pula sehingga si Tudung Pink bersorak gembira: "... yes... sukses".

Namun, kegembiraan ini tak berlangsung lama. Pada suatu pagi yang cerah si Tudung Pink sedang berjalan di atas jembatan penyeberangan. Dari tempat tersebut dia melihat serigala jangkung sedang menggandeng seekor domba kecil ke kelasnya dengan tatapan mata penuh kasih. Si Tudung Pink terheran-heran dan mulai mengubah cara pandangnya: "Oh, ternyata baik juga dia. Ternyata di dunia yang kejam ini masih ada serigala yang baik. Ternyata tidak semua serigala jahat."

Pilihlah dengan Bijak
Saat itulah si Tudung Pink mulai terbebas dari belenggu kebencian. Dia mulai menyadari bahwa mentari masih tersenyum ceria meskipun awan gelap masih ada dalam dunia. Dia seperti dipindahkan dari dunia yang gelap gulita tanpa cahaya ke sebuah dunia yang terang benderang dan berwarna-warni bak pelangi zamrud khatulistiwa... hahaha.... Si Tudung Pink pun mulai tertarik untuk membaca Alkitab lagi. Dia pun menyingkirkan segala dendam di hati dan menyerahkan hak pembalasan kepada Tuhan.
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." (Ibrani 10:30)
Meskipun demikian, si Tudung Pink tetap mewaspadai setiap serigala yang ditemuinya. Oleh karena itu, dia menjaga jarak dan tidak mau bersikap ramah kepada kaum serigala. Alhasil dia terkenal sebagai Miss Smile di kalangan domba tetapi terkenal sebagai the coldest girl di kalangan serigala.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.