Sunday, May 31, 2015

Jangan Biarkan Damai Ini Pergi

Mengalah untuk Menang

Beberapa tahun kemudian si Tudung Pink sekelas dengan serigala usil. Dia kembali dilanda kekesalan hati tetapi tetap berusaha untuk tidak membalas. Meskipun demikian, dia masih belum bisa membalas keusilan dengan kebaikan. Suatu hari buku serigala usil tak sengaja jatuh di dekatnya lalu dia dimintai tolong untuk mengambilkan buku tersebut tetapi si Tudung Pink menolak karena sebal pada keusilannya.

Ketika ibunya serigala usil datang ke sekolah untuk mengetahui hasil belajar anaknya, dia tiba-tiba bertanya kepada si Tudung Pink yang sedang berada di teras kelas: "Kamu teman sekelas serigala usil? Saya ibunya." Jawab si Tudung Pink: "Iya, bu."

Tanya ibunya: "Dia nakal ya?" Si Tudung Pink segera memandang wajah ibu itu. Guratan kepedihan dan keputus-asaan terpancar dari wajahnya yang tak lagi muda. Fiuh... si Tudung Pink tak sampai hati menyatakan kebenaran sehingga dia malah berusaha menghibur wanita malang tersebut: "Tidak Bu... dia anak yang baik. Baik kok."

Dengan nada pesimis dan putus asa, ibu itu berkata: "Nggak, dia nakal. Saya sudah berulang kali dipanggil oleh gurunya. Dia sangat nakal." Namun, si Tudung Pink tetap berkata: "Dia baik kok. Tidak nakal. Sebenarnya dia baik. Baik kok, Bu."

Di dalam hatinya dia pun berkata: "ya... ya... sebenarnya dia memang baik... hanya saja suka usil dan nakal... maaf aku harus berbohong Bu... karena aku tak sampai hati membuatmu lebih sedih... lagipula ibu sudah mengetahui kebenarannya meskipun aku tidak mengatakannya."

Tahun berganti tahun si Tudung Pink semakin melihat dan mendengar rentetan kisah suka dan duka di dunia fana. Dia pun belajar dan terus belajar sambil ditemani Alkitab. Lambat laun dia mulai bisa tersenyum kembali kepada kaum serigala karena ada tertulis:
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. (Matius 5:46-48)
Kini, sudahkah si Tudung Pink mencapai kesempurnaannya? Kelihatannya sich belum karena dibutuhkan waktu seumur hidup untuk terus belajar dan bertumbuh dalam kasih dari surga. Namun, setidaknya saat ini hatinya masih dipenuhi damai dan dia tidak ingin melepasnya lagi.

Inner Peace Kungfu Panda
DAMAI BERSAMA-MU ~ Chrisye
Aku Termenung di Bawah Mentari di Antara Megahnya Alam Ini. Menikmati Indahnya Kasih-Mu, Kurasakan Damainya Hatiku.
Sabda-Mu Bagai Air yang Mengalir Basahi Panas Terik di Hatiku, Menerangi Semua Jalanku, Kurasakan Tenteramnya Hatiku.
Reff: Jangan Biarkan Damai Ini Pergi. Jangan Biarkan Semuanya Berlalu. Hanya Pada-Mu Tuhan Tempatku Berteduh dari Semua Kepalsuan Dunia.
Bila KuJauh dari Diri-Mu, akan Kutempuh Semua Perjalanan Agar Selalu Ada Dekat-Mu Biar Kurasakan Lembutnya Kasih-Mu.

Kebencian dan dendam hanya menghancurkan diri sendiri dan merusak kedamaian di hati. 
Kebencian dan dendam tak bisa membuatmu melihat indahnya warna-warni pelangi kehidupan.
Kebencian dan dendam hanya membuatmu hidup di dalam kegelapan hingga tak mampu melihat berkat-berkat yang ada di sekelilingmu. 
Kebencian dan dendam akan membuat iblis bersorak sorai penuh kemenangan.
Akankah kau biarkan iblis menang? 
Akankah kau biarkan iblis bersukacita? 
Akankah kau lepaskan damai sejahtera dari surga?

SUDAHKAH KAU MILIKI DAMAI - Ir.Niko Njotorahardjo
Sudahkah kau miliki Damai di hatimu? Sudahkah kau miliki Sukacita di hidupmu?
Reff: Hanya Yesus yang sanggup Memberikan semua itu. Jadikanlah Dia Raja di hidupmu

Jadikanlah Dia Raja di hidupmu..

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.