Sunday, April 12, 2015

Hidup Kita Berharga bagi Allah: Penyertaan-Mu Sempurna


Snif...snif...snif... Cerita penutupan khotbah oleh pdt.Stefanus Sujono telah mengarahkan ingatan dan perasaanku kepada sebuah kisah penyitaan di masa lampau dan kisah berbagi.

Ketika krismon (krisis moneter) melanda Indonesia, tanpa curiga sedikit pun, papa memberikan kredit produk-produk elektronik seperti magic com kepada tetangga baru kami (pasangan papa dan seorang anak lelaki) yang amat ramah. Mereka pun sering memberikan es krim kepada memeku yang paling kecil.  Pada mulanya pembayaran mereka lancar hingga papa berani kredit di bank untuk menambah modal usaha. 

Namun, ketika piutang orang tersebut semakin bertambah, dia hanya memberikan cek kosong. Ketika papa menagihnya, dia pun menuliskan cek lagi dan ternyata cek kosong lagi. Ketika ditagih lagi, dia pun memberikan cek mundur kepada papa. Namun, ketika pagi tiba, kami mengetahui bahwa dia tidak membuka tokonya dan ternyata dia telah melarikan diri.

Papa pun segera melaporkan dia ke polisi dan ternyata bukan hanya papa yang telah ditipunya. Hal ini membuat papa tercekik oleh hutang bank dan hutang ke supplier. Untunglah supplier terbesar masih mau berbaik hati dengan tetap bersedia memasok barang dagangan agar papa tetap mampu berbisnis dan membayar hutang kepada mereka.

Namun, beberapa supplier tidak mau mengerti keadaan kami. Dengan tega hati debt collector diminta menyita barang dagangan kami yang belum laku terjual dan pihak bank juga mau menyita tempat tinggal (ruko) kami yang telah dijadikan jaminan kredit. Alhasil, papa harus menjual satu-satunya rumah simpanan kami yang tak jauh dari ruko kami tetapi hasil penjualan rumah tersebut hanya cukup untuk membayar bunga hutang dan masih kurang banyak untuk melunasi pokok hutang. Pihak bank juga tidak mau memberikan kelonggaran waktu lagi.

Untunglah menjelang hari eksekusi penyitaan ruko, papa berhasil memperoleh pinjaman tanpa bunga dari memenya dan bantuan dari adik-adiknya. Fiuh... selamatlah ruko kami. Meskipun demikian, papa masih terlilit hutang ke supplier sehingga dia berkata kepada aku dan meme pertama yang masih SMA: "Nanti kalian tidak usah kuliah, jadi kuli uyah ae (langsung bekerja saja) karena tidak ada biaya kuliah."

Kekuatan Iman
Serentak aku dan memeku menolak pemikirannya karena kami ingin kuliah. Tahun demi tahun berlalu papa masih tetap pada pemikirannya lalu mama bercerita kepada adik-adiknya perihal keadaan kami pasca penipuan tersebut. Tak disangka-sangka salah satu adiknya berkata: "Anak-anakmu pintar-pintar... sayang kalau tidak kuliah, nanti aku bantu biayanya." Beberapa adik papa juga memberikan bantuan yang tak terhitung banyaknya. Fiuh... nggak jadi kuli uyah dech.

Lalu beberapa tahun kemudian, lagi-lagi kami nyaris kehilangan ruko tempat tinggal kami karena musibah kebakaran. Sanak saudara dan teman dekat sudah tak bisa membantu lagi karena keterbatasan dana mereka. Namun, untunglah Tuhan tidak memberikan cobaan melampaui batas kekuatan kami.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)
Saat tak ada harapan, Yesus pun memberikan harapan. Yesus tak pernah kehabisan akal dan Dia pun menghadirkan penolong yang tak pernah kami pikirkan. Alhasil, ruko kami kembali berdiri di atas reruntuhan karena keajaiban kasih-Nya dan kami masih bisa menempatinya hingga hari ini.
"Aku bahagia karena punya Yesus yang selalu menyertaiku dengan sempurna sejak aku kecil. Meskipun kesetiaanku pada-Nya masih belum sempurna, penyertaan Yesus selalu sempurna adanya."

Ketika Iman Dilogika, ...

Sekalipun My Spiritual Journey sudah kusampaikan kepada ortu, sungguhlah tidak mudah meyakinkan mereka untuk menerima Yesus.
Ortu: “Setiap agama memang mengajarkan hal yang baik dan mujizat bisa dialami oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan.”
Kami anak-anaknya: “Iya sich tetapi Tuhan itu bernama Yesus dan Yesus-lah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup. Hanya Yesus yang bisa membuat kita berkumpul bersama di surga.”
Ortu: “Kata siapa?”
Kami anak-anaknya: “Ada tertulis di Alkitab.”
Ortu: “Siapa yang menulis Alkitab? Manusia ‘kan. Jadi, isa ae dibohongi.”
Kami anak-anaknya: “Memang manusia yang menulis tetapi itu dari Tuhan sendiri.”
Ortu: “Apa kamu lihat sendiri ketika Tuhan meminta Alkitab ditulis?”
Kami anak-anaknya: “????” (garuk-garuk kepala aja dech meskipun tidak gatal)

ARTI KEHADIRAN-MU (youtu.be/-N4FbzZpak0)
Jalan-Mu tak terselami oleh setiap hati kami. Namun, satu hal kupercaya ada rencana yang indah. Tiada terduga kasih-Mu, Heran dan besar bagiku. Arti kehadiran-Mu s'lalu Nyata di dalam hidupku.

Reff: Penyertaan-Mu sempurna, Rancangan-Mu penuh damai, Aman dan sejahtera walau di tengah badai. Ingin kus'lalu bersama Rasakan keindahan Arti kehadiran-Mu Tuhan.

>> Pengurapan Roh Kudus

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.