Sunday, April 12, 2015

Hidup Kita Berharga bagi Allah: Kasih Yesus


Ibadah ke-1 Minggu, 12 April 2015 oleh pdt.Stefanus Sujono - Yogyakarta
BERBAGI

Kisah 1: Setiap Anakku Berharga di Hatiku
Ada seorang ibu yang tidak pernah tersenyum dan tertawa karena kehilangan anaknya. Saat hilang anak itu telah berumur 20 tahun (sudah besar). Ibu ini telah meminta bantuan polisi dan teman-temannya tetapi anaknya tetap tidak ditemukan. Hal ini membuatnya terus menerus berdoa di dalam kepedihan yang teramat dalam. Namun, setelah dimuridkan dia bisa tersenyum kembali dan mulai membagikan kasih Yesus kepada orang-orang di sekitarnya.

Setelah 10 tahun berpisah dari anaknya, dia pun mendapatkan kabar bahwa anaknya ada di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lalu saya bertanya kepadanya: “Seandainya ibu tidak bisa bertemu dengan anak itu dan Tuhan menggantikan dia dengan memberikan 12 orang anak, apa ibu akan bahagia?” Tentu saja ibu itu tetap tidak bisa merasa bahagia karena setiap anak menempati setiap bagian di ruang hatinya.

Kisah 2: Yesus Mengubah Hidupku
Yesus Mengubah Hidupku
Beberapa saat lalu saya bertemu dengan keturunan ke-74 dari Konghucu. Hidupnya sangat bertolak belakang dari Konghucu. Konghucu penuh dengan kebajikan dan kebijakan sehingga ajarannya dijadikan salah satu agama di Indonesia. Sebaliknya, cucu ke-74 Konghucu ini seorang mafia, hidupnya penuh dengan kekerasan, minuman keras, narkoba, wanita, dan hal-hal buruk lainnya.

Namun, kini dia telah berubah karena dia telah menerima Yesus. Dia pun membagikan kasih Yesus kepada isteri dan anak-anaknya sehingga mereka pun mau menerima Yesus. Jadi, kita pun perlu membagikan kasih Yesus terutama kepada keluarga kita terlebih dahulu.

Kisah 3: Aku Bahagia karena Yesus
Ada seorang pria baik hati yang diajak berbisnis oleh temannya. Dia pun mengalokasikan sejumlah uang untuk kelangsungan bisnis tersebut. Namun, temannya mencurangi dia sehingga dia jatuh bangkrut dan terlilit hutang karena temannya telah mengatur semua dokumen sedemikian rupa sehingga semua tanggungan hutang dibebankan kepadanya.

Karena kejadian tersebut, dia harus kehilangan semua asetnya: rumahnya dan harta benda lainnya. Bahkan, televisi yang menjadi satu-satunya hiburan bagi anak-anaknya ikut disita. Ketika debt collector menyita televisi tersebut, anaknya yang paling kecil segera berlari mengejar debt collector dan berkata: “Om, ada yang ketinggalan.” Debt collector pun bertanya: “Apa yang ketinggalan?” Anak itu pun menjawab: “Remote TV-nya ketinggalan. Ini, Om.” Entah bagaimana tanggapan debt collector menghadapi anak tersebut.

Tahun demi tahun pun berlalu dan anak-anaknya telah remaja tetapi hutang-hutangnya masih belum lunas. Suatu ketika anaknya menulis surat kepada papanya: “Pa, kita ini keluarga yang paling bahagia karena memiliki Yesus. Meskipun kita tidak punya rumah, tidak punya televisi, dan tidak punya apa-apa, kita masih punya Yesus.”

TERIMA KASIH
Saat tak ada harapan Kau datang b'riku harapan. Yesus, Kau jawaban hidupku. Saat tak ada tujuan Kau datang tunjukkanku jalan, Tunjukkanku jalan. Terima kasih buat cinta-Mu yang tanpa batas. Kau berikan hidup-Mu jadikanku berharga. Terima kasih buat cinta-Mu yang tanpa batas. Kau berikan hidup-Mu jadikan aku indah. ^.^...TERIMA KASIH...^.^

AKU PERCAYA ~ Ir.Niko Njotorahardjo 
(youtu.be/drmMU0ieFB8)
Tiada yang seperti Engkau Begitu mengasihiku. Kau Tuhan sanggup menjawab Semua seru doaku. Tiada yang seperti Engkau Begitu mengasihiku. Kau Tuhan sanggup melawat Seluruh kehidupanku.
Reff: Aku percaya, Tuhanku ajaib. Kau turun tangan, memulihkanku. Aku percaya, Tuhanku dahsyat. Kau turun tangan, memberkatiku/menyembuhkanku.

Kau turun tangan, memberkatiku. Kau turun tangan, memberkatiku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.