Tuesday, February 3, 2015

AKULAH PINTU

Pada suatu hari yang kelabu terlihat banyak orang sedang bermain sepak bola di sebuah lapangan nan luas. Lalu terdengarlah sebuah suara dari kejauhan: "Jangan lewati lapangan itu karena semua yang berupaya melewatinya pasti akan dihajar mereka."

Meskipun merasa agak takut, aku tetap memberanikan diri melintasi lapangan bola tersebut. Aku pun segera berlari di tepi lapangan ketika ada yang menendang bola ke tengah lapangan. Aku pun tiba dengan selamat di seberang lapangan.

Lantas aku memasuki sebuah gedung berdinding putih yang tersembunyi di balik pagar tanaman. Di dalam gedung yang suram ini aku hanya melihat beberapa pintu putih. Tiba-tiba aku menyadari bahwa ada pria jangkung berkemeja kotak-kotak besar warna krem sedang berdiri di belakangku. Pria berambut hitam tersebut juga tampak tertegun menatap pintu demi pintu.

Aku berpikir: "Salah satu pintu ini akan membawaku berputar-putar terlebih dulu sebelum menemukan jalan keluar dan beberapa di antaranya akan membawaku ke jalan buntu." Karena itu, aku hanya bersandar di dinding sembari mengamati pintu-pintu tersebut.

Tiba-tiba muncul sesosok wanita berjubah putih seperti pakaian petugas laboratorium. Dia membuka sebuah pintu yang terletak paling kiri sembari berkata kepadaku: "Rully, cobalah!"

Ketika pintu dibuka, kulihat cahaya cerah dari balik pintu tersebut. Aku pun memasuki pintu tersebut dan segera menikmati udara segar di hari nan cerah di suatu padang rumput nan luas. Tiada mendung terlihat, tiada mentari yang menyengat, dan terlihat sebuah kolam biru jernih nan tenang tak jauh dari pintu tersebut. Aku pun segera melepas penat di kolam itu sembari bercanda dengan seorang teman.


Tak lama berselang aku terbangun dari mimpi. Kemudian dalam perjalanan ke tempat kerja tiba-tiba kudengar pengamen menyanyikan lagu: "Suatu hari nanti Pastikan bercahaya. Pintu akan terbuka Kita langkah bersama. Di situ kita lihat Bersinarlah hakikat. Debu jadi permata, Hina jadi mulia. Bukan khayalan yang Aku berikan tapi keyakinan yang nyata."

Tring... Ketika mendengar nyanyian pengamen tersebut, rasanya seperti mendengar suara Tuhan berkata: "Akulah Pintu".
Yohanes 10:7-9 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Lirik Lagu 'SUCI dalam DEBU'
Engkau bagai air yang jernih Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya di mata, Cinta hadir di dalam jiwa

Biarlah salah di mata mereka
Biar perbedaan terlihat antara kita
Kuharapkan kau 'kan terima Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita, Kita yang rasa

^.^...Suatu hari nanti Pastikan bercahaya...^.^
^.^...Pintu akan terbuka Kita langkah bersama...^.^
^.^...Di situ kita lihat Bersinarlah hakikat...^.^
^.^...Debu jadi permata, Hina jadi mulia...^.^

^.^...Bukan khayalan yang Aku berikan...^.^
^.^...Tapi keyakinan yang nyata...^.^
Karena cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua
(http://youtu.be/2_KWdX_fQ18)

^^Ada kalanya yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap benar. Namun, pada akhirnya akan terlihat bahwa hakikat kebenaran yang sejati belum tentu sesuai dengan pandangan dunia.^^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.