Friday, October 17, 2014

Pergilah ke Gurun! – seri 2

Pergilah ke Gurun! – seri 1: Aku Hendak Membuat Jalan di Gurun

Memasuki Gurun

Bersenjatakan iman kura-kura pun memasuki gurun pada 18 September 2014. Ketika tiba di gurun, dia segera menemui penjaga gurun. Lalu si penjaga memberitahunya bahwa dia akan dibimbing oleh harimau agar mampu menangani tugas di gurun.

Harimau pun mulai bersikap aneh. Berulang kali dia marah-marah kepada singa sehingga singa terlihat bingung. Kura-kura hanya tersenyum melihat kejadian tersebut sembari bertanya-tanya: "Ada apa gerangan?" Harimau segera berkata: "Kamu harus hati-hati terhadap singa itu karena dia jahat, nanti kamu akan mengetahuinya sendiri." Kakaktua, kambing, serigala berbulu domba, dan lainnya pun mendukung kata-kata harimau.

Kura-kura disarankan untuk tidak berteman dengan singa. Karena termakan kata-kata mereka, kura-kura bermaksud menuruti saran tersebut karena dia berpikir bahwa tak mungkin ada asap tanpa api. Namun, hari itu juga (20 September 2014) dia membaca status Facebook Philip Mantofa yang berbunyi: "Dobel-cek fakta dan pastikan kebenarannya dulu sebelum Anda melakukan atau mengatakan sesuatu yang dapat melukai orang lain."

Bersikap Baik kepada Semua Orang
Kata-kata ini pun diteguhkan dengan firman Raja Mulia: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) 


Namun, ini bukan tugas mudah. Kura-kura kembali disergap rasa takut sehingga Raja Mulia kembali meneguhkannya lewat status Facebook Philip Mantofa pada 24 September 2014: “Menjadi takut tidak menolong, tapi menjadi siap sangat membantu. Hadapi rasa takutmu dan persiapkan diri untuk tugas apapun di depan.”

Karena firman tersebut, kura-kura mulai memberanikan diri berteman dengan singa dan bercerita padanya perihal berbagai perbuatan ajaib yang telah dilakukan oleh Raja Mulia di dalam hidupnya. Singa merasa terhibur dan mulai menceritakan pergumulan hatinya dan mengakui beberapa kesalahannya di masa lampau.

Sementara itu hampir tiap hari harimau membicarakan kejelekan singa, penjaga gurun, kambing, burung onta, dan lainnya. Kakaktua pun turut menikmati perbincangan semacam ini. Harimau juga tampak tidak suka melihat hubungan pertemanan kura-kura dan singa. Lantas harimau semakin sering mengomel dan menghina kura-kura.
"Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:13-17)
Tak lama berselang penjaga gurun berbicara kepada kura-kura: "Di sini kamu sudah kenal semuanya 'kan. Mungkin kamu telah mendengar si A mengatakan bahwa si B begini dan mungkin si B mengatakan bahwa si A begitu. Namun, selanjutnya kamu yang harus menilai sendiri."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.