Renungan Hari ke-17 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"Kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain." (Roma 12:5)
Apakah tingkat keterlibatanku di gereja lokal menunjukkan bahwa aku mengasihi dan berkomitmen kepada keluarga Allah?
Antara Keinginan Daging dan Keinginan
Roh
Ketika aku mulai menjadi bagian dari keluarga-Mu, sempat terpikir olehku
untuk pindah gereja karena tempatnya jauh dan asing. Namun, KAU tak izinkan.
Bahkan, KAU sodorkan kisah Simon dari Kirene untuk meneguhkan keputusan-Mu. (Lukas
23:26 dan Markus 15:21)
Maka, mau tak mau haruslah kudengar keluh kesah tentang keluarga baruku
dari orang-orang di sekelilingku.
Keluhan I: "Temanku sudah antipati terhadap GMS
karena dulu saat pencurahan Roh Kudus kepalanya pernah didorong-dorong agar dia
jatuh. Namun, temanku bersikukuh untuk tidak jatuh sehingga akhirnya orang GMS
yang berupaya menjatuhkannya pergi meninggalkannya."
Sembari tersenyum aku menjawabnya: "Masa
sich? Tapi itu 'kan bukan salah GMSnya tapi orangnya yang agak bermasalah.
Mungkin dia kurang diurapi Roh Kudus. Seharusnya sich emang tidak
didorong-dorong. Bahkan, pada saat pencurahan Roh Kudus gembala GMS bisa
membuat orang terjatuh tanpa menyentuhnya lho J. Namun,
ada kalanya dia juga tidak bisa membuat orang terjatuh."
Keluhan II: "Salah satu bapak seimanmu suka marah-marah
tidak jelas, kata-katanya kasar nan pedas, tidak menghargai orang tua, tidak
mau bayar pajak dengan benar, dan menganggap kami semua bodoh." Lalu aku bertanya pada-Mu: "Tuhan, apa yang harus kulakukan? Tidak bisakah kau jauhkan aku
dari bapak ini?"
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang
yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan
orang yang tidak benar.” (Matius 5:44-45)
“Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada
perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat
demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna." (Matius 5:46-48)
“Bersukacitalah
dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma
12:12)
“Janganlah kamu
kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"
(Roma 12:21)
“Sabar anakku. Sabar. Tunggulah
sebentar lagi.”
Keluhan III: "Ibu seimanmu rajin ikut persekutuan doa dan
sering pulang malam untuk melakukan pelayanan di beberapa tempat yang jauh.
Namun, dia tidak menghiraukan kesejahteraan kami yang berada dekat
dengannya." Aku pun
sampaikan hal itu kepada-Mu lalu lewat mimpi Kau tunjukkan padaku bahwa aku
akan melihat suatu perubahan ajaib jika aku tetap bertahan.
Namun, hatiku masih ingin pindah lalu kuingat seorang saudara seiman pernah
bertanya pada temanku: "Masa ada
sich tempat yang enak?" Di dalam hati kutetap yakin masih ada tempat
yang enak karena Kau Maha Kaya, Bapa.
Namun, pada suatu Minggu sore yang cerah seorang bapa rohani bercerita
tentang Elimelekh dan Naomi yang memutuskan pindah ke daerah baru yang terlihat
lebih enak daripada tempat asalnya. Namun, mereka pindah tanpa melibatkan Tuhan
sehingga bukan nikmat yang mereka dapat melainkan kematian otoritas, kematian
rohani, dan kematian fisik. Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. (Rut 1:1-5)
Kemudian bapa rohani juga bercerita tentang seorang jemaat yang mengeluhkan
gembalanya lalu ingin pindah gereja. Namun, bapa rohani tidak izinkan dia
pindah sehingga dia memutuskan untuk tidak ke gereja lagi. Karena menjauh dari
gerejanya, selang beberapa waktu kemudian tersiarlah kabar bahwa orang itu
masuk penjara karena kasus kriminal.
“Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang
ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. “ (Yohanes 15:6)
"Oh Tuhan, tampaknya Kau tetap
pada keputusan-Mu untuk melarangku pindah. Maka, terjadilah seturut
kehendak-Mu."
Lirik Lagu 'Tak Bisa ke Lain Hati'
(http://youtu.be/dFArI_gQ70M)
Bulan merah jambu luruh di kota-Mu. Kuayun sendiri
langkah-langkah sepi. Menikmati angin, menabur daun-daun, Mencari kembaran-Mu
di waktu lalu. Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi. Tercipta nelangsa
merenggut sukma. Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud. Aku tak bisa
pindah, pindah ke lain hati.
Begitu lelah sudah kuharus menepi. Hidup telah
ditambatkan berlabuh di pantai-Mu. Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi. Tercipta
nelangsa merenggut sukma. Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud. Aku tak
bisa pindah, pindah ke lain hati. Pindah ke lain hati. Pindah ke lain hati.
Sungguh kuakui tak bisa ke lain hati. Sungguh
kuakui tak bisa ke lain hati. Sungguh kuakui tak bisa ke lain hati. Mengingat-Mu,
mengenang-Mu, Menggapai paras wajah-Mu, Sendiri.
Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi. Tercipta
nelangsa merenggut sukma. Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud. Aku tak
bisa pindah, pindah ke lain hati. Pindah ke lain hati. Pindah ke lain hati. Pindah
ke lain hati.
Sungguh kuakui tak bisa ke lain hati. Sungguh
kuakui tak bisa ke lain hati. Sungguh kuakui tak bisa ke lain hati. Sungguh
kuakui tak bisa ke lain hati.
0 komentar:
Post a Comment