3 lagu ‘Mujizat
itu Nyata’...
2 lagu ‘Mujizat itu Nyata’..
1 lagu ‘Mujizat itu Nyata’.
2 lagu ‘Mujizat itu Nyata’..
1 lagu ‘Mujizat itu Nyata’.
Tiba-tiba titiku yang sudah
Kristen mengajakku ikut Festival Kuasa Allah (FKA) di Kenjeran Park, Surabaya
pada hari Sabtu, 26 April 2014. Biasanya hanya 1 memeku yang Kristen yang
ikut pergi bersamanya tetapi kali ini memeku ada urusan di Jakarta sehingga
tidak bisa ikut FKA. Lalu kuajak teman-temanku yang Kristen untuk ikut FKA tetapi
tak ada yang mau. Bahkan, salah satu temanku malah mengajakku ikut kebaktian di
GMS pusat pada Minggu Paskah. Namun, kubilang: "tidak hari ini karena aku baru bangun tidur."
3...2..1. Hari FKA pun
tiba.
Philip Manfota meminta
setiap orang yang belum menerima baptisan roh kudus untuk berdiri tetapi aku
menolak karena tidak ada teman yang berdiri bersamaku. Lalu Philip Mantofa
meminta setiap orang yang belum Kristen untuk maju ke depan.
Sementara itu semua hadirin diminta bersama-sama menyanyikan lagu 'Mujizat itu Nyata'
tetapi aku tidak mau maju dan hanya ikut menyanyi dengan perasaan galau.
Lalu agar semakin banyak orang
maju ke depan, Philip Mantofa meminta lagu 'Mujizat itu Nyata' dinyanyikan
sekali lagi. Maka, bertambah-tambahlah orang yang maju ke depan tetapi aku
tetap tidak mau maju. Meskipun hatiku didorong maju, kakiku tetap terpaku dan
aku sibuk mencari-cari alasan untuk meredam suara hatiku.
Lalu Philip Mantofa meminta lagu 'Mujizat
itu Nyata' dinyanyikan sekali lagi. Tiba-tiba aku merasa seperti ada
sebuah pintu di dalam hatiku yang digedor dengan sangat keras sampai membuka
dan menutup sebanyak 3 kali dan seakan-akan juga terdengar bunyi pintunya: "brak.. blam.. brak.. blam.. brak..
blam.." Tubuhku terasa bergetar tetapi aku tetap bersikeras tidak maju dengan
alasan tak ada teman untuk maju.
Kemudian Philip Mantofa
meminta mereka yang belum baptis selam untuk melakukannya tetapi aku tidak mau dengan
alasan hari sudah malam, tidak enak kalau malam-malam kena air
dingin, dan pasti antriannya panjang. Maka, titiku menawariku untuk baptis esok pagi di GMS pusat. Namun,
temanku biasa ke GMS pusat saat Minggu sore atau malam saja. Jadi, aku
mengajak temanku bertemu sore hari di GMS pusat. Namun, ternyata dia
tidak bisa karena sedang di luar kota lalu dia mengajak bertemu minggu depan
saja.
Maka dari itu, titiku mengajakku pergi baptis
pada esok pagi. Aku pun berpikir bahwa biasanya banyak orang malas
bangun pagi. Jadi, kemungkinan besar gereja sepi di pagi hari sehingga pada saat baptis aku tidak perlu
ditonton orang banyak. Dengan demikian, aku pun setuju baptis esok
pagi. Namun, aku sengaja tidak pasang alarm untuk bangun pagi karena aku
berpikir untuk menunda baptis seandainya terlambat bangun.
0 komentar:
Post a Comment