Friday, May 2, 2014

Keajaiban Lagu ‘Mujizat itu Nyata’

Pada suatu Sabtu siang aku menonton acara Before 30 di Global TV. Melalui acara ini Philip Mantofa mengatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus perlu membaptiskan diri. Namun, aku sibuk mencari-cari alasan untuk tidak baptis: "Memang di alkitab tertulis begitu tapi 'kan tidak ada pernyataan bahwa kita harus baptis dalam agama tertentu. Selain dipercaya orang Kristen, Yesus 'kan juga dipercaya oleh orang Katolik. Kristen pun banyak alirannya. Mau baptis yang mana nich? Selain itu, Yesus 'kan mau menolong setiap orang tanpa pandang agamanya."

Lalu pada acara Before 30 Sabtu berikutnya Philip Mantofa berkata: "Sebenarnya ada di antara kalian yang sudah diminta baptis tetapi masih mencari-cari alasan. STOP! Jangan mencari-cari alasan lagi dan segera hubungi orang Kristen di lokasi Anda." Namun, aku tetap mengeraskan hati dengan berbagai alasan: "Kebanyakan temanku adalah Katolik dan Budha. Kalaupun ada teman yang Kristen, aku tidak terlalu akrab dengan mereka. Di rumahku pun hanya 2 dari 3 adikku yang masuk Kristen. Selain itu, Yesus bukan hanya dipercaya oleh orang Kristen. Orang Katolik juga percaya Yesus jadi mengapa aku harus baptis Kristen?"

Lalu Philip Mantofa mengatakan bahwa rencana Tuhan tidak akan pernah gagal. Namun, jika kita menolak rencananya, maka akan terjadi penundaan seperti yang telah dialami oleh Nabi Yunus. Nabi Yunus diutus Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe dan menegur para penduduknya yang banyak berbuat dosa tetapi dia melarikan diri. Namun, pada akhir pelariannya dia melakukan rencana Tuhan. Kemudian, untuk menenangkan hatiku aku meyakinkan diriku bahwa kata-kata Philip Mantofa bukan ditujukan padaku tetapi pada orang lain.

Waktu pun bergulir tanpa henti hingga suatu ketika hatiku berbunga-bunga pada bulan Paskah tanpa sebab musabab yang jelas. Pada suatu pagi yang cerah aku naik bemo di terminal. Namun, bemo yang kunaiki masih sepi penumpang. Alhasil aku duduk menunggu di dalam bemo bersama beberapa penumpang lainnya. Sementara menunggu bemo berangkat, datanglah pengamen yang menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata.

Setelah itu dia pergi dan sekitar 5 menit kemudian datanglah pengamen ke-2 untuk menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata juga. Lalu dia pun pergi dan hingga sekitar 5 menit berikutnya bemo yang kunaiki belum penuh juga. Maka, datanglah pengamen ke-3 untuk menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata lagi. Sementara aku tersenyum di balik maskerku karena 1 lagu yang sama dinyanyikan oleh 3 pengamen berbeda, seorang penumpang yang duduk di samping sopir segera berkata pada pak sopir sambil tersenyum geli: "Arek-arek ngamen itu lagunya koq bisa sama semua."

Anehnya lagi beberapa hari kemudian hal yang hampir sama terulang kembali di sore hari saat aku naik bemo di terminal. Pengamen ke-1 menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata lalu pergi. Beberapa menit kemudian datanglah pengamen ke-2 untuk menyanyikan lagu lain. Setelah dia pergi beberapa menit kemudian datanglah pengamen ke-3 untuk menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata lagi. Keesokan harinya terdengar lagi seorang pengamen yang juga menyanyikan lagu Mujizat itu Nyata. Aku mulai bertanya-tanya mujizat apa yang akan terjadi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.