Mungkin sewaktu masih kecil
kalian sering mendengar dongeng Putri Tidur yang terlelap karena makan apel
merah beracun. Namun, kali ini aku akan bawakan cerita yang sedikit berbeda.
Nah, mari kita simak kisah Putri Sulung yang tertolong apel merah ajaib. Cerita
ini bermula pada 21 Desember 1995 di sebuah asrama panggung. Kala itu setiap
anak asrama diberi dompet berisi sebuah apel merah. Putri Sulung, Putri Kedua,
dan Putri Cahaya juga turut menerimanya dengan senang hati.
Putri Sulung: "Wow..belum pernah kulihat apel semerah
ini. Kupikir hanya ada dalam dongeng. Rasanya pasti manis. Sayang sekali bila
langsung dimakan. Lebih baik kita simpan dulu di hok (lemari buku)."
Putri Kedua: "Ok..."
Sehari kemudian...
Putri Sulung: "mm...sebaiknya kita makan apel kita
sebelum busuk." Putri Kedua: "iya...ayo kita ke hok."
Begitu membuka hok Putri Sulung
terperanjat: "Apelku mana? Kenapa
hanya tersisa dompetnya?"
Putri Kedua: "Pasti ada yang mengambilnya. Untung apelku
masih ada."
Putri Sulung: "Hanya kita dan Putri Cahaya yang tau
kalau kita simpan apel di sini. Jangan-jangan apelku diambil oleh Putri
Cahaya."
Putri Kedua: "Ya, mungkin saja."
Putri Sulung: "Kalau gitu, aku ambil saja apel Putri Cahaya
sebagai ganti apelku yang hilang. Tapi, sekarang kita makan apelmu saja. Kita
baru makan apel Putri Cahaya bila sampai besok apelku tidak juga dikembalikan
oleh pencurinya."
Putri Kedua: "Ayo kita makan."
Keesokan harinya di sekolah...
Ketika jam pelajaran berlangsung
dan guru kurang memperhatikan Putri Sulung curhat masalah apel merah tersebut
kepada salah satu sahabat baiknya, yaitu Putra Damai.
Putri Sulung: "Dam, kemarin waktu pesta Natal setiap
anak asrama putri dapat satu apel merah dari suster tapi belum sempat kumakan
apelku hilang diambil orang tapi aku nggak tau siapa yang ambil... Padahal, aku
belum pernah makan apel semerah itu... (dengan wajah sedih)"
Putra Damai: "Tenang saja. Aku 'kan anak petani apel
di Batu. Ntar setelah libur Natal aku akan bawakan kamu apel sebagai gantinya."
Putri Sulung: "Sungguh? Apel merah?"
Putra Damai hanya
mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Putri Sulung: "Terima kasih.. bawakan satu saja ya...
(sambil tersenyum)"
Dengan demikian, sesampai di
asrama Putri Sulung segera mengembalikan apel Putri Cahaya secara diam-diam
seperti pada saat dia mengambilnya.
Tiada gading yang tak retak
Tiada manusia yang sempurna
Persahabatan t'lah menyempurnakan
ketidaksempurnaan itu
Tak ada manusia tanpa dosa
Setiap orang bisa melakukan kesalahan
Yang penting bisa memperbaikinya
Libur Natal pun tiba. Seperti
biasanya Putri Sulung dan Putri Kedua harus berlibur di asrama karena tak ada
yang menjemput mereka. Namun, pada liburan Natal kali ini Putri Sulung menunggu
janji Putra Damai sehingga ingin liburan cepat usai.
0 komentar:
Post a Comment