Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Feb 2022
Pengkhotbah
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak
dalih (scheme).
Salah satu godly value yang perlu kita miliki adalah kejujuran. Di sebuah sekolah TK ada guru bertanya arti lampu lalu lintas. "Merah artinya apa?" Semua anak menjawab berhenti, tetapi Joni menjawab berdasarkan perilaku ayahnya: "artinya toleh kanan kiri dan langsung jalan jika tidak ada polisi." Lalu guru bertanya lagi: "Kuning artinya apa?" Semua menjawab: "Hati-hati dan memperlambat laju kendaraan" tetapi Joni menjawab: "tancap gas". Kalau lampu hijau, semua setuju artinya jalan.
Saat ini orang jujur semakin langka. Kejujuran hanya dianggap mitos belaka. Andaikata di kantor kita menolak korupsi, tentu kita akan dimusuhi banyak orang. Meskipun demikian, kejujuran tetaplah penting karena Tuhan sendiri yang telah menciptakan manusia jujur. Sayangnya, manusia memiliki banyak dalih atau skema.
Amsal 14:11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah
orang jujur akan mekar.
Rumah adalah sesuatu yang lebih permanen daripada kemah yang bisa berpindah-pindah. Namun, rumah yang dibangun dengan harta kefasikan akan musnah. Sementara itu orang jujur mungkin hanya tinggal di rumah kontrakan, tetapi kemahnya akan mekar. Hartanya terkumpul sedikit demi sedikit karena mereka tidak menghalalkan segala cara.
Yesaya 33:15-16
Orang yang hidup dalam kebenaran, yang
berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan
tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan
mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan
melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat
tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air
minumnya terjamin.
Mengapa Kita Perlu
Jujur? Menjadi Manusia yang Serupa dan Segambar dengan Tuhan, Menjadi
Manusia yang Bisa Dipercaya, Menjalani Hidup Tanpa Beban dan Apa Adanya, dan
Menolong Diri Sendiri.
1. Menjadi Manusia yang Serupa dan Segambar dengan Tuhan. Tuhan menciptakan manusia yang jujur. (Pengkhotbah 7:29)
2. Menjadi Manusia yang Bisa Dipercaya. Orang jujur akan dipercaya dan orang yang dipercaya akan mendapat banyak berkat. Sebaliknya, orang yang menjalankan usaha tisani (tipu sana sini) dan mengelola bisnisnya dengan strategi spanyol (separuh nyolong) tentulah tidak akan luput dari hukuman. Orang yang ingin cepat kaya justru akan cepat kehilangan hartanya.
Amsal 28:20 Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak
berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari
hukuman.
3. Menjalani Hidup Tanpa Beban dan Apa Adanya. Hidup APA ADANYA, bukan ADA APANYA. Pendeta pun pernah berbohong dan langsung bertobat ketika ditegur hati nurani. Daud pun pernah berbohong dan bertobat. Adam juga pernah berbohong. Orang yang berbohong pasti tidak tenang karena ditegur oleh hati nuraninya, tetapi suara hati tak lagi berfungsi jika terus menerus diabaikan.
Amsal 2:21-22 Karena orang jujurlah akan mendiami tanah,
dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, tetapi orang
fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.
0 komentar:
Post a Comment