Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Nov 2021
Setiap orang pasti pernah bermimpi, tetapi mimpi yang akan kita bicarakan di sini bukanlah impian yang disebabkan kebanyakan makan pizza atau semacam itu. Mimpi yang kita bicarakan adalah impian atau visi dari Tuhan. Mimpi ini tidak terkait chronos, tetapi kairos (waktu Tuhan). Pesawat tercipta karena ada Orville Wright dan Wilbur Wright yang bermimpi untuk bisa terbang seperti burung. Disneyland pun tercipta karena impian Walt Disney. Adanya presiden kulit hitam di Amerika juga karena adanya mimpi Martin Luther King bahwa suatu hari orang tidak akan dinilai berdasarkan warna kulitnya.~ Mimpi bukan untuk orang hebat.
Sebaliknya, orang menjadi hebat karena mimpi. ~
~ Orang yang tertarik dengan masa
depannya pasti memiliki mimpi (impian); ia tidak hanya sekedar menjalani
kehidupan. ~
LUPAKAN YANG T'LAH LALU
Lupakan yang t'lah lalu, mengarah pada
tujuan dengan mata memandang Tuhan Yesus. Bertanding sampai menang. Berlari
sampai akhir. Tanggalkan semua dosa yang merintangi.
Chorus: Ku mau setia 'kan panggilanku s'bab Kau
sanggup menjaga langkahku. Pada janji-Mu ku percaya. Kau 'kan sempurnakan
pekerjaan-Mu dalamku.
Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak
menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu
panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Paulus pun mengalami banyak penderitaan selama hidupnya, tetapi dia mengarahkan diri kepada tujuan yang di depannya, yaitu kemuliaan kekal. Sebagai orang Kristen hidup kita tidak berhenti sampai di peti mati, tetapi hidup kita akan berlanjut sampai kepada kekekalan. Orang yang memiliki mimpi tidak akan mengalami kekosongan. Sesungguhnya tidak ada orang yang akan mengalami kehampaan hati. Kalau hatinya kosong, pasti ada yang mengisinya, seperti kebencian atau kepahitan. Kalau pikirannya kosong, tentu akan diisi oleh televisi atau drakor. Namun, alangkah baiknya jika hati dan pikiran kita diisi dengan mimpi atau firman atau janji Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment