Sunday, May 16, 2021

Saat Teduh yang Mencekam

Komunitas yang Membangun (2)
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Mei 2021

Saat teduh seharusnya menjadi saat yang meneduhkan. Namun, bagaimana jika sebaliknya? Mungkin benar adanya bahwa pagi hari merupakan saat teduh yang paling baik karena ketika gelap mulai menyapa hal-hal tak terduga bisa datang menyapa. Nah, tadi malam via Youtube aku sedang mengikuti saat teduh bersama dengan judul Doa yang Benar dan Doa yang Salah.

JADIKANKU HAMBA SETIA
Basuh aku di dalam darah-Mu Anak Domba. Jamah bibir luruskan hatiku dengan Roh-Mu. Kurindu kemuliaan Tuhan lebih dari segala harta. Jadikanku hamba berkenan kepada-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba setia kepada-Mu.

Begitulah kami melantunkan lagu pujian sebelum ibadah dimulai. Eh, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak di bawah kakiku yang sedang duduk selonjor di lantai. Awalnya aku tak curiga karena kupikir mungkin ada nyamuk yang berkelebat di kaki sehingga aku hanya sedikit menggoyang kakiku. Eh, gerakan itu terasa lagi di bawah kakiku. Hatiku pun mulai curiga. Apa ada laba-laba kecil yang merayap? Kuangkat kakiku dan "Aaaahh..."

Sembari berteriak aku segera berdiri. Binatang hitam dengan panjang sekitar 3 cm dan lebar 1 cm itu pun berlari. Lalu aku kembali berseru: "Ti, ambilin sapu, ada binatang." Dengan santai dia menjawab: "Pukul saja." Karena jawabannya membuatku bingung, aku pun bertanya di dalam hati: "Pukul dengan apa?" Seketika aku teringat akan vape spray di atas lemari pakaian.

Untung masih ada isinya. Lalu aku berkata kepada titi di kamar sebelah: "Mau pukul pakai apa kalau tidak ada sapu?" Lantas segera aja kusemprotkan vape ke arah binatang hitam itu yang tampak lari bersembunyi di belakang lemari. Nah, ketika jariku berhenti memencet spray, gas beracun itu tetap menyembur keluar... hehehe... seakan-akan ada jari tak terlihat yang masih memencet spray-nya.

Maka, dalam hati aku berkata: "Ah... bagaimana menghentikannya? Binatang itu sudah klenger." Eh, akhirnya semprotan itu bisa berhenti. Lalu aku bergegas keluar kamar untuk mengambil sapu dan cikrak di depan kamar ortu sambil berteriak: "Ma, ada binatang hitam di kamarku dan sudah kusemprot sampai klenger." Mama pun menanyakan nama binatangnya, tetapi aku tidak mengenalnya. Hih... Dia seperti makhluk yang keluar dari kegelapan dan aku pun tidak ingin berkenalan dengannya.

Beberapa saat kemudian aku kembali ke depan kamar mama sambil membawa binatang itu di atas cikrak: "Ma, ini binatangnya." Karena mama melihat binatang itu mau kubuang ke tempat sampah, dia buru-buru berkata: "Kamu buang aja di kloset. Jangan sampai masuk kamar mama juga." Hahaha... Akhirnya suasana mencekam mulai memudar.

Aku pun kembali ke kamar dan ternyata sesi pujian sudah berakhir. Nah, ketika aku kembali duduk di depan layar HP, terdengarlah ko Philip meminta Tuhan memberikan damai sejahtera kepada peserta saat teduh... wkwwkw... pas banget dech... seolah-olah dia mengetahui ancaman yang baru saja menghampiriku. Hahaha... penghuni surga mungkin ikut heboh pula ya ketika tiba-tiba di tengah-tengah pujian terdengar teriakan ketakutan. Hehehe...

Untunglah rasa takut tidak melumpuhkanku. Ada-ada saja ya... Kata ko Philip: "Pujian juga termasuk doa." Apa teriakan juga termasuk doa? Bisa jadi ya... Kemudian ko Philip pun mengatakan bahwa kamar tidur merupakan treasury room (ruang harta) kita. Mungkin ini sebabnya binatang itu mau mencuri salah satu hartaku yang berharga, yaitu damai sejahtera. Lantas Tuhan memberikannya lagi… xixixi… Untunglah saat mencekam segera kembali menjadi saat teduh sehingga malam itu aku pun bisa tidur dengan tenang...^.^

Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

MENANG ~ GMS Live
Kuhidup bukan karena melihat. Namun karena iman. Kepada-Mu Tuhan yang setia, yang selalu menjaga.
[Pre-Chorus] Kau berkata, "Jangan takut, Percaya saja."
[Chorus] Tak akan kugentar dan bimbang S'bab Kau yang selalu menopang. Dalam badai imanku 'kan teguh percaya. Dalam segala kesesakan Kau yang akan s'lalu menolong, Memegangku dengan tangan kanan-Mu yang beriku menang.
[Bridge] (beriku menang) Kau yang jadikanku lebih dari pemenang. Kau yang jadikanku lebih dari pemenang. Kau yang jadikanku lebih dari pemenang.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.