Sunday, May 30, 2021

Pondasi Keluarga Bahagia ~ Ps. Yonathan Wiryohadi dan Ps. Swissa Flora

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 30 Mei 2021

Ada pepatah yang mengatakan 'Tak kenal maka tak sayang', maka mari kenalan dulu sama pembicaranya. Pembicara hari ini merupakan sepasang pastor senior yang melayani di GBI WTC. Mereka memiliki 1 anak dan 1 menantu dengan 1 orang cucu dan akan bertambah 1 cucu lagi. Sekian saja perkenalannya ya... Topik ibadah hari ini bertemakan Kingdom Family atau keluarga bahagia.

Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Genesis 2:18 NKJV It is not good that man should be alone (ALL IN ONE); I will make him a helper.

Kata alone berasal dari kata All in One (semua dalam satu) maka seharusnya tidak susah untuk menjadi satu. Seperti tertulis di dalam Mazmur 133:1-3 alangkah indahnya jika ada kerukunan. Pada awalnya manusia itu SATU. Lalu Tuhan mengambil tulang rusuknya dan membuat istri. Oleh karena itu, istri adalah penolong agar rencana Tuhan bagi keluarga TERJADI.

Ketika seorang pria diambil tulang rusuknya, tentu ada bagian yang hilang dari dirinya. Maka, pria bertugas mencari tulang rusuknya. Bagaimana jika bagian yang hilang diisi dengan tulang rusuk yang salah? Tentulah kekosongan yang ada tidak dapat diisi dengan tepat sehingga impian keluarga bahagia susah terwujud. Mendapat tulang rusuk yang salah sama saja mendapat tulang rusak. Maka dari itu, pastikan para pria mendapatkan tulang rusuk yang tepat. Lalu setelah kehadiran istri akan ada anak-anak.


Jadi, terlihat bahwa pondasi sebuah keluarga adalah suami. Suami harus melindungi istri dan anak-anaknya. Sebagai pondasi, mungkin suami merasa berat karena harus menanggung istri dan anak. Oleh karena itu, suami harus mendatangi Tuhan Yesus. Kepada-Nya dia bisa bersandar karena Tuhan adalah kepala suami

Dulu Tuhan berfirman kepada Adam. Tuhan juga akan berfirman kepada suami dan memberinya visi. Lantas suami harus menyampaikan visi dan mengajarkan firman kepada istri dan anak-anak. Namun, bagaimana jika suami tidak berfungsi? Tentulah anak-anak akan berlindung kepada istri. Ini berbeda kasus dengan istri yang ditinggal mati suami atau yang suaminya sakit ya...

Lalu bagaimana jika suami istri tidak berfungsi? Tentulah anak-anak akan dididik oleh dunia. Maka dari itu, sebagai suami dan istri, mari rebut kembali anak-anak dari pengaruh dunia. Menurut Kejadian 2:18, laki-laki adalah bapa atau SUMBER bagi istri dan anaknya. Jika sumbernya baik, istri dan anaknya juga akan baik, seperti air yang bening. Jika sumbernya buruk, istri dan anaknya juga akan menjadi buruk, seperti air keruh.

Apa yang Harus Dipelajari jika ingin Menikah dengan Bahagia? Suami dan istri harus menjalankan bagian fungsinya masing-masing.

BAGIAN PRIA:

1. MEMILIKI VISI yang lahir dari GAMBAR DIRI yang benar, punya keyakinan terhadap rencana Tuhan dalam hidupnya. Jika pria belum memiliki gambar diri yang benar, mari berusaha datang ke gereja untuk menerima pengajaran yang benar.

2. Memiliki BENIH firman akibat berada dalam HADIRAT TUHAN. Firman yang diajarkan kepada istri dan anaknya akan membuat keluarga menjadi kuat.

3. MELINDUNGI / Protector: laki-laki sejati harus menjaga istri dan anaknya.

4. Memiliki PEKERJAAN yang disediakan Allah. Laki-laki harus MEMILIKI PEKERJAAN sebelum datang  kepada seorang wanita sehingga tidak perlu bergantung kepada mertua. Jangan juga mengatakan agar hidup mengalir saja karena pria harus memiliki visi.

Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Penolong Keluarga Bahagia

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.