Monday, March 9, 2015

Embrace Your Family (Peluk Keluargamu)

Sekilas cerita dari ps.Levi Supit (ibadah ke-4 Minggu, 8 Maret 2015)

"Saya harap kalian mengalamì sendiri berkat-berkat Tuhan dan bukan hanya mendengar dari perkataan orang."
Pengkhotbah 6:1-2
Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Contoh:
* Ada orang kaya yang mempunyai banyak mobil mewah tetapi saat bepergian dia hanya bisa mengendarai satu mobil saja. Bahkan, yang merasakan kenikmatan mengendarai mobil mewah tersebut adalah sopirnya.

* Ada pula orang kaya yang memiliki rumah mewah tetapi dia harus mengurus bisnisnya di berbagai negara sehingga rumahnya dinikmati oleh pembantunya. Ketika majikan pergi, si pembantu bisa mengajak teman-temannya datang ke rumah tersebut untuk berpesta di pinggir kolam renang.

* Ada wanita kaya yang hobi belanja sehingga mempunyai banyak sepatu dan tas. Namun, saat ke gereja hanya bisa memakai satu tas dan satu pasang sepatu. Apa dia bisa memakai 5 sepatu sekaligus dan bawa semua tasnya? Kalau dia pakai banyak tas, nanti ada yang bertanya: "Ibu jualan ya?"
Hahaha....

EMBRACE YOUR FAMILY: enjoy your life, enjoy your limit.

Ada seorang suami yang jatuh bangkrut tetapi isterinya berkata: "Saya akan menemanimu." Lalu tahun berikutnya si suami mengalami kebakaran dan isterinya tetap setia menemani. Tahun selanjutnya si suami mengalami kecelakaan dan isterinya juga tetap menemani. Kemudian tahun depannya si suami sakit parah dan hampir meninggal, isterinya berkata: "Saya akan tetap menemanimu." Namun, suaminya malah menjawab: "Karena kamu selalu menemaniku, makanya saya sial terus."

Nah, itulah manusia yang tidak mau bersyukur karena berfokus pada hal yang negatif. Jangan seperti itu! Nikmati hidupmu, nikmati keluargamu, dan syukurilah semua yang ada padamu.

1. Enjoy Your Life: Nikmati hidupmu dengan segala kekurangannya. Contoh:
* Suami saya jayus (humornya tahun 1980an) sehingga saya dan anak-anak tidak memahami humornya tetapi saya nikmati. Meskipun saya dan anak-anak tidak paham dan menganggap humornya tidak lucu, kami tetap tertawa.
Salah satu sifat jayusnya adalah suka bersembunyi di balik pintu untuk mengagetkan saya. Meskipun saya tidak terkejut karena sudah mengetahui bahwa dia bersembunyi di balik pintu, saya berpura-pura terkejut: "Ah, kaget!"
Hahahaha...

* Ketika masih remaja, saya suka pria seperti Brad Pitt yang bermata biru dan berhidung mancung tetapi saya nikmati suami saya yang bermata hitam dan berhidung pesek. Biasanya orang yang berhidung pesek memiliki lubang hidung lebih lebar sehingga bisa menghirup oksigen lebih banyak dan paru-parunya bekerja dengan baik. Halleluya!

* Dulu saya tomboi tetapi suami saya telah mengubah saya. Ketika pacaran, ps.Edward Supit kasih kode tetapi saya tidak paham. Lantas Edward berkata kepada saya: "Kamu ini perempuan." Jawab saya: "Yeah, I know."
Katanya: "Jalanmu seperti satpam."
"Oooo...^.^ "


2. Enjoy Your Limit
Nikmati keluargamu, nikmati keterbatasanmu, nikmati talentamu, dan nikmati segala sesuatu yang kau miliki. Hargailah setiap kemampuan yang kau miliki. Tuhan tidak memberikan semuanya kepada kita agar kita senantiasa bersandar kepada Tuhan dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Contoh:

* Saya tidak bisa memasak tetapi saya coba memasak lalu saya bertanya kepada suami saya: "Bagaimana?" Suami saya mengatakan "Enak" sehingga saya memasak lagi untuk kedua kalinya. Saya bertanya lagi kepada suami "Bagaimana?"
Jawab suami saya: "mmmmm... enak."
Saya pun masak lagi untuk ketiga kalinya lalu suami saya berkata: "Kamu pasti capek." (Sambil memijit bahu saya)
Saya berkata: "Tidak capek kok."
Kata suami: "Kamu capek dan saya tidak mau kamu capek, jadi tidak usah masak lagi ya..."
Hahaha... sejak saat itu saya tidak masak lagi karena suami saya takut sekali kalau dengar saya mau masak. Jadi, saya beli saja makanan enak dari restoran lalu menyajikannya di atas piring-piring... beginilah saya memasak.

* Suatu kali anak saya diajak sepupunya naik mobil Alphard lalu sesampainya di rumah dia berkata kepada saya: "Ma, tadi di mobil ada televisinya. Saya mau mobil seperti itu. Inova kita dijual saja dan diganti Alphard." Lalu saya jawab: "Nak, meskipun Inova kita dijual, dijual, dan dijual lagi tetap tidak bisa membeli Alphard."
Lalu saya melihat sebuah iklan yang menghadiahkan 10 Alphard dan saya minta anak saya berdoa untuk memperoleh 10 Alphard tersebut. Dia pun berdoa dan berdoa hingga suatu ketika dia berhenti berdoa dan berkata kepada saya: "Ma, saya tidak mau Alphard lagi." Saya bertanya: "Lho kenapa?"
Anak saya berkata: "Kalau kita memenangkan 10 Alphard, nanti ditaruh dimana Ma? Kita 'kan tidak punya tempat."
Hahaha... Terkadang kita belum memperoleh sesuatu yang besar dari Tuhan karena kapasitas kita terbatas dan Tuhan sedang memproses kita untuk memperbesar kapasitas kita.

* Saya bisa menulis dan berkhotbah merupakan suatu karunia tetapi saya tidak bisa menyanyi. Kalau saya menyanyi, bisa meledak di dapur rekaman karena harus diulang-ulang terus sebab suara saya fales. Jadi, saya tidak berupaya menjadi penyanyi dan saya nikmati talenta yang telah Tuhan berikan kepada saya.

Jadi, nikmati keterbatasan kita dan di dalam keterbatasan kita Tuhan akan bekerja luar biasa. Halleluya!


Hahaha... kisah ps.Levi Supit membuatku ingat kisah 'Lakukan Sebisanya Saja': tidak bisa menyanyi dan tidak bisa bermain musik, tetapi masih bisa putar CD lagu...hehehe... ya nikmati saja. Namun, ketika orang lain berupaya membuat catatan pada saat khotbah berlangsung atau hanya mendengar lalu melupakannya, saya malah baru bisa membuat beberapa catatan kecil setelah khotbah selesai sehingga tidak langsung melupakannya... Apa ini termasuk kategori telmi alias telat mikir? hehehe... Nikmati saja lha...^.^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.