Sunday, December 16, 2018

Iman Harus Bertumbuh ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Des 2018

Tuhan ingin iman kita bertumbuh. Keberhasilan sebuah gereja ditentukan oleh iman. Maka, ketika nanti Yesus datang, Dia tidak mencari orang Kristen tetapi Dia mencari orang Kristen yang beriman. Jadi, ada 2 tipe orang. Ada orang yang suka berteori atau berargumen tetapi ada orang yang suka mempraktekkan Firman.
Lukas 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" 

Beribadah di gereja pun perlu iman. Jika tak ada iman, hidup kita tak akan berubah sekalipun rutin mendengarkan khotbah. Orang yang aktif melayani juga belum tentu memiliki iman.

Dunia terus berubah. Jika kita tidak bertumbuh, kita akan tertinggal atau ditinggal. Jika tertinggal, biasanya seseorang akan semakin kesulitan mengejar ketertinggalannya karena masalah hati yang sukar dibereskan. Misalnya: Ada jemaat baru yang bertumbuh lalu jemaat lama tertinggal sehingga dia sakit hati atau iri kepada jemaat baru. Alhasil, dia semakin sukar mengejar ketertinggalannya.
Markus 4:40-41 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?" 

Murid-murid Yesus panik di atas kapal yang diterpa angin ribut. Mereka tidak percaya kepada Tuhan karena melihat situasi dan kondisi sekitarnya. Berita-berita negatif yang ada di sekitar kita juga bisa menenggelamkan iman kita apabila kita tidak menghidupi Firman-Nya.

Lukas 8:24-25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Guru, Guru, kita binasa!" Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?"


Jika ada yang bertanya: "Dimana barang saya?", berarti barangnya tidak ada. Jika Yesus bertanya: "Dimana imanmu?", berarti tidak ada iman.
Matius 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" 

Di Indonesia kita bertransaksi dengan mata uang Rupiah. Di Amerika kita bertransaksi dengan mata uang Dolar. Jika kita mau bertransaksi dengan Tuhan, kita harus menggunakan iman sebagai mata uangnya. Tanpa iman tidak akan ada mujizat. Yesus tidak bisa membuat mujizat di tempat asalnya karena di sana tidak ada iman.
Matius 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. 

Jika seseorang pandai membuat nasi goreng, dia tetap tidak bisa membuatnya jika bahan bakunya atau penggorengannya tidak tersedia. Iman adalah substansi atau bahan bakunya mujizat.
Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 

Lukas 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 
Dari ayat tersebut kita ketahui bahwa iman bisa ditambahkan. Iman memang bisa bermula dari sebesar biji sesawi tetapi kemudian harus bertumbuh menjadi besar.

Ketika Tuhan berkata kepada Yusuf: "Kamu akan menjadi pemimpin", hal itu sudah selesai di pihak Tuhan dan pasti terjadi. Tuhan tidak akan berpikir: "Bagaimana jika AKU berbicara berlebihan? Bagaimana jika sumber dayanya tidak ada?" Namun, ketika Tuhan mengatakan hal semacam itu kepada kita, bagaimana caranya agar hal itu terjadi kepada kita? Tentu saja kita harus beriman.  

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.