Saturday, December 10, 2016

Mata yang Melihat: Mata Iblis vs. Mata Tuhan

Senantiasa Mengalami Kristus di Musim Baru (2)
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Desember 2016

Beberapa hari lalu aku bermimpi di sebuah ruangan kantor terlihatlah seekor ular kobra kuning sedang mengawasiku. Karena takut, aku meminta seorang asisten rumah tangga untuk menyingkirkan ular tersebut lalu dia segera mengambil sapu dan cikrak.

Setelah bangun dari mimpi aku pun pergi bekerja melalui jalan yang biasa kulewati dengan berjalan kaki, yaitu melalui jalan belakang supermarket. Di suatu belokan jalan ada seorang pria pengendara motor yang tampak berdiam diri di atas motornya seakan-akan sedang menunggu seseorang. Ketika aku lewat di dekatnya, tiba-tiba dia menawarkan tumpangan tetapi tak kuhiraukan.

Tak lama berselang di hari lainnya di depan sebuah supermarket seorang pria pengendara motor tiba-tiba berhenti di dekatku dan menawarkan tumpangan. Kulihat dia memakai helm dan masker sehingga tak kulihat wajahnya. Aku pun menolak tawarannya dengan alasan aku akan pergi bersama temanku di ujung gang. Maka, dia menawarkan diri untuk mengantarku hingga ke ujung gang. Namun, aku tetap menolaknya. Maka, dia segera pergi.

Takut dan Percaya
Meskipun hari masih pagi, kekhawatiran pun mulai melanda. Tiba-tiba saja aku merasakan ketakutan Rapunzel di dunia luar. Kata Rapunzel kepada Yujin di atas kapal: "aku takut jika cahaya itu tidak seindah mimpiku." Oh Bapa, dunia luar sungguh berbahaya. Aku mau bekerja di rumah saja atau izinkan aku segera pulang ke Surga. Dunia ini tidak aman. Bahaya ada dimana-mana. Kelihatannya aku diawasi oleh iblis. Dia itu kejam, kuat, licik, dan dia bukan lawan yang patut diremehkan. Oh Bapa, jauhkanlah aku dari segala yang jahat.
Mazmur 56:3 (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
Mazmur 119:133 Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
Tuhanlah penjagaku di sebelah tangan kananku. Matahari tidak akan menyakitiku pada waktu siang atau bulan pada waktu malam. Tuhan akan menjaga keluar masukku dari sekarang sampai selama-lamanya. Dia akan menjagaku dari segala kecelakaan. Dia akan menjaga nyawaku. (Mazmur 121:5-8)
Beberapa hari kemudian tiba-tiba pintu gerbang kompleks perumahan ditutup oleh PJKA karena pemilik supermarket yang baru belum membayar biaya sewa atas pemakaian jalan belakang tersebut. Dampaknya hanya pejalan kaki yang bisa melalui pintu gerbang melalui celah sempit yang hanya bisa dilewati oleh satu orang. Wah... kebetulan sekali masa pemakaian jalan sudah habis.

Dengan demikian, sepeda motor tak bisa lagi melewati jalanan yang biasa kulewati... hehehe... siiiippp... top markotop. Mata si ular (iblis) bisa saja mengawasiku tetapi mata Tuhan juga tertuju padaku. Ya... semoga jalan itu tetap tak dibayar sehingga gerbangnya harus ditutup hingga situasi kembali aman. Jika Tuhan yang menutup pintu, tak seorang pun bisa membukanya...^.^
Wahyu 3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
ARTI KEHADIRAN-MU
Jalan-Mu tak terselami Oleh setiap hati kami. Namun, satu hal kupercaya Ada rencana yang indah. Tiada terduga kasih-Mu, Heran dan besar bagiku. Arti kehadiran-Mu s'lalu Nyata di dalam hidupku.
Reff: Penyertaan-Mu sempurna, Rancangan-Mu penuh damai, Aman dan sejahtera walau di tengah badai. Ingin kus'lalu bersama Rasakan keindahan Arti kehadiran-Mu Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.