Catatan Ibadah ke-1 Minggu
11 Desember 2016
Beberapa hari lalu aku bermimpi di sebuah ruangan kantor
terlihatlah seekor ular kobra kuning sedang mengawasiku. Karena takut, aku
meminta seorang asisten rumah tangga untuk menyingkirkan ular tersebut lalu dia
segera mengambil sapu dan cikrak.
Setelah bangun dari mimpi aku pun pergi bekerja melalui jalan
yang biasa kulewati dengan berjalan kaki, yaitu melalui jalan belakang
supermarket. Di suatu belokan jalan ada seorang pria pengendara motor yang
tampak berdiam diri di atas motornya seakan-akan sedang menunggu seseorang.
Ketika aku lewat di dekatnya, tiba-tiba dia menawarkan tumpangan tetapi tak
kuhiraukan.
Tak lama berselang di hari lainnya di depan sebuah
supermarket seorang pria pengendara motor tiba-tiba berhenti di dekatku dan
menawarkan tumpangan. Kulihat dia memakai helm dan masker sehingga tak kulihat
wajahnya. Aku pun menolak tawarannya dengan alasan aku akan pergi bersama
temanku di ujung gang. Maka, dia menawarkan diri untuk mengantarku hingga ke
ujung gang. Namun, aku tetap menolaknya. Maka, dia segera pergi.
Meskipun hari masih pagi, kekhawatiran pun mulai melanda.
Tiba-tiba saja aku merasakan ketakutan Rapunzel di dunia luar. Kata Rapunzel kepada
Yujin di atas kapal: "aku takut jika cahaya itu tidak seindah mimpiku." Oh
Bapa, dunia luar sungguh berbahaya. Aku mau bekerja di rumah saja atau izinkan
aku segera pulang ke Surga. Dunia ini tidak aman. Bahaya ada dimana-mana.
Kelihatannya aku diawasi oleh iblis. Dia itu kejam, kuat, licik, dan dia bukan
lawan yang patut diremehkan. Oh Bapa, jauhkanlah aku dari segala yang jahat.
Mazmur 56:3 (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
Mazmur 119:133 Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
Tuhanlah penjagaku di sebelah tangan kananku. Matahari tidak akan menyakitiku pada waktu siang atau bulan pada waktu malam. Tuhan akan menjaga keluar masukku dari sekarang sampai selama-lamanya. Dia akan menjagaku dari segala kecelakaan. Dia akan menjaga nyawaku. (Mazmur 121:5-8)
Beberapa hari kemudian tiba-tiba pintu gerbang kompleks
perumahan ditutup oleh PJKA karena pemilik supermarket yang baru belum membayar
biaya sewa atas pemakaian jalan belakang tersebut. Dampaknya hanya pejalan kaki
yang bisa melalui pintu gerbang melalui celah sempit yang hanya bisa dilewati
oleh satu orang. Wah... kebetulan sekali masa pemakaian jalan sudah habis.
Dengan demikian, sepeda motor tak bisa lagi melewati jalanan
yang biasa kulewati... hehehe... siiiippp... top markotop. Mata si ular (iblis)
bisa saja mengawasiku tetapi mata Tuhan
juga tertuju padaku. Ya... semoga jalan itu tetap tak dibayar sehingga
gerbangnya harus ditutup hingga situasi kembali aman. Jika Tuhan yang menutup
pintu, tak seorang pun bisa membukanya...^.^
Wahyu 3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
ARTI KEHADIRAN-MU
Jalan-Mu tak
terselami Oleh setiap hati kami. Namun, satu hal kupercaya Ada rencana yang
indah. Tiada terduga kasih-Mu, Heran dan besar bagiku. Arti kehadiran-Mu s'lalu
Nyata di dalam hidupku.
Reff: Penyertaan-Mu sempurna, Rancangan-Mu penuh damai, Aman dan
sejahtera walau di tengah badai. Ingin kus'lalu bersama Rasakan keindahan Arti
kehadiran-Mu Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment