Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 15 Mei 2016
SATU yang KURINDU
Datang Roh Kudus, Kau kurindu.
Dengan minyak yang baru urapiku. Mengalir penuhiku, Mengalir pulihkanku.
Urapan-Mu mengubah hidupku.
Reff : Satu yang
kurindu bersekutu dengan-Mu. Bawaku lebih lagi tinggal di dalam-Mu. Nikmati
hadirat-Mu, Jamahlah s'luruh hidupku. Urapan-Mu mengubah hidupku.
Setelah merasakan jamahan
Roh Kudus rasanya selalu ingin mendengarkan lagu-lagu rohani, bersemangat
membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, dan selalu ingin ke gereja. Rasanya ada
suatu gelora yang tak tertahankan untuk tinggal di hadirat-Nya. Jadi, awalnya
begitu mempesona serasa melayang di angkasa... selanjutnya... ya... gimana
ya...? Apa ini normal?
Eh, beberapa hari lalu
dia selesai menontonnya dan segera meminjamkannya kepadaku padahal sebenarnya aku sedang tak ingin menonton film Korea
karena masih ada video-video khotbah yang ingin kudengar. Namun, masa aku harus
beralasan tak mau menonton film Korea karena mau mendengarkan video khotbah?
Yang benar saja.
Memang sich kita harus
memikirkan perkara yang di atas tetapi tetap harus seimbang dech dengan yang di
bumi. Hehehe... akhirnya video itu pun kuterima tetapi tidak juga kuputar. Aku
baru tergerak menontonnya setelah 2 kali dia bertanya: "kamu sudah menontonnya?"
• Hmmm... oke lha nanti
aku tonton 2 episode dulu supaya nanti saat ditanya lagi aku tidak terlalu
mengecewakan dia.
Ketika kulihat filmnya
dimulai dengan peperangan, aku mulai merasa malas menontonnya.
• Ah, daripada menonton
film perang ala Korea, lebih baik aku mendengarkan khotbah tentang perangnya
Ester lawan Haman.
¤ Pengkhotbah 7:8 Akhir
suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada
tinggi hati.
• Ya ampun... lagi enggan
nonton film Korea kok ingat firman? Apa Roh Kudus mau nonton film Korea ya?
Ah... bukankah seharusnya aku lebih didukung untuk mendengarkan khotbah?
¤ Kamu terus menerus
mendengarkan khotbah... apa mau menjadi pengkhotbah?
• Hah!?! Hahaha... nggak
lha... ya udah dech... mungkin ada baiknya aku tonton dulu filmnya sampai
selesai 1 episode... mungkin ini bukan film perang dan hanya jelek di awalnya
doank.
Akhirnya dari episode 1
lanjut ke episode 2 dan filmnya semakin kental dengan kisah cinta antara
tentara dengan dokter bedah. Hmm... menarik juga nich. Si dokter selalu
menghargai nyawa orang sementara si tentara bisa membunuh orang demi
perdamaian. Mereka berdua juga sama-sama sibuk dengan tugas mereka. Mungkinkah
mereka bisa menyatukan perbedaan yang ada?
Yach... masih 15 episode
lagi... panjangnya... benar-benar harus panjang sabar nich terutama pada saat
adegan perang. Fiuh... break dulu ah.
Hehehe... berhubung aku pun nggak demen nulis kisah cinta, tonton sendiri dech
filmnya yang berjudul 'Descendants of the
Sun'.
^.^...Tapi... kelihatannya musim
semi akan segera tiba. Cinta 'kan bersemi di tengah peperangan...^.^
0 komentar:
Post a Comment