Catatan Ibadah ke-2 Minggu 29 Mei 2016
Kemarin malam kulihat
foto pak Sukirno di lapangan basket bersama ko Judy di Surabaya. Aku pun
menebak bahwa pak Sukirno akan berkhotbah Minggu ini dan tebakanku tepat.
Namun, aku terkejut ketika pak Sukirno mengulang ceritanya tentang panggilan
awal pelayanannya.
Pak Sukirno memulai pelayanannya setelah mendengar khotbah 3N, yaitu Net (tinggalkan jalamu 3 bulan dari sekarang), Nest (tinggalkan sarangmu), dan Now (lakukan sekarang). Saat itu dia enggan meninggalkan pekerjaannya karena pekerjaannya sebagai kepala gudang sudah enak dan penghasilannya juga terbilang tinggi. Namun, Tuhan tidak pernah gagal. 3 bulan kemudian pak Sukirno terpaksa meninggalkan pekerjaannya karena perusahaannya tidak bisa membayar gajinya selama 3 bulan.
Lho... mengapa ceritanya
diulang kembali pada saat aku masih bertanya-tanya: "Apakah perusahaan XXX akan
ditutup? Apakah mimpi bapak itu akan menjadi kenyataan? Apakah perusahaan itu
tak bisa diselamatkan?" Perusahaan itu ditutup atau tidak memang
tak ada efeknya buatku karena Tuhan akan buka jalan bagiku dan mujizat pasti
terjadi. Tapi... aku tidak tahu jalan mana yang dibuka: di sini atau di sana
dan aku juga tidak tahu mujizat apa yang akan terjadi. Selain itu, aku ya masih
ada rasa kasihan kepada puluhan karyawan yang ada di sana yang berpotensi
menjadi pengangguran bila perusahaan ditutup.
Beberapa minggu lalu cerita
pak Sukirno tentang khotbah 3N juga
kupakai untuk meneguhkan cece itu. Cece itu mengatakan bahwa dia diminta Tuhan
meninggalkan pekerjaan tetapnya dan membuka depot tetapi dia tidak juga
melakukannya karena keluarganya masih khawatir dengan kondisi keuangan keluarga
jika dia berhenti bekerja. Lantas cece itu sempat berkata: "jangan-jangan
nantinya perusahaan XXX ditutup karena aku seperti ceritamu tentang pendeta itu
(pak Sukirno)." Lalu kubilang: "Nggak
lha... Meskipun perusahaan itu ditutup, penyebabnya bukan kamu. Tuhan juga
pasti punya rencana lain terhadap orang-orang di perusahaan itu."
Oh, mungkinkah
pengulangan cerita pak Sukirno bertujuan memberikan konfirmasi ke-3 soal
penutupan perusahaan tersebut atau mungkinkah ada tujuan lain? Mengapa pula dia
pilih menyanyikan lagu "Semua Baik"? Lagu itu
dinyanyikan pada hari baptisku dan lagu itu mengingatkanku pada suara yang
kudengar di dekat kolam baptis: "Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang besar untukmu."
Fiuh... apa benar-benar harus besar dan tidak bisa
dinego lagi? Aduh... mengapa jadi timbul banyak pertanyaan? Apa semuanya saling berkaitan?
Entahlah... yang penting semua baik... hahaha... ya... semuanya pasti baik dan
teramat baik. Jadi, aku tidak perlu kuatir.
Filipi 4:6-7 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
B’RITAKAN KARYA-MU
Hanya Kau penjunanku, Hidupku di
tangan-Mu. Kau Tuhan sanggup pulihkan, Ubahkan hati yang hancur.
Bridge 1: Ooo..Oo.. aku milik-Mu selamanya.
Chorus: Bentuk
hidupku Jadikan seperti-Mu, Serupa dengan-Mu. Sampai s'lamanya ku mau
bersinar s'lalu, B’ritakan karya-Mu.
Bridge 2: S’bab Kau Tuhan jalan kehidupan. Masa depan
cerah membentang.
0 komentar:
Post a Comment