Sunday, April 10, 2016

Hope Beyond Measure (Pengharapan yang Tidak Habis-habisnya) 2 - Ps.Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 10 April 2016

2. Melayani dan Memperhatikan Orang yang Membutuhkan meskipun Kita sedang dalam Masalah.

Lukas 23:42-43  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus tidak sedang berada di kantor, tetapi dia disalib. Yesus juga tidak sedang memakai jas seperti pendeta. Dia telah disiksa selama 15 jam dan hanya mengenakan kain penutup bagian bawah. Namun, Dia tetap mau memperhatikan orang yang membutuhkan-Nya.

Maksud Tuhan di Balik Penderitaan
Setiap orang pasti mengalami penderitaan. Namun, orang yang belum mengenal Tuhan cenderung menyalahkan keadaan, situasi, atau kondisi, menyalahkan orang, bahkan menyalahkan diri sendiri sehingga mereka kehilangan harapan. Sebaliknya, para pengikut Kristus dipanggil untuk meneladani Yesus yang tidak sibuk dengan penderitaan atau masalahnya sendiri. Dengan memperhatikan masalah orang lain, kita pun beroleh pengharapan untuk mengatasi masalah kita.

Kasih dapat memberikan harapan. Jika ingin dipakai Tuhan, mungkin saja kita mengalami penderitaan agar kita dapat menjadi berkat atau pembawa harapan bagi orang lain. Contoh: khotbah mantan pasien kanker lebih memberkati para pasien kanker daripada khotbah dokter. Dengan memberikan harapan kepada orang lain, kita pun akan beroleh kasih.

3. Menyampaikan Keluhan dan Pertanyaan Berat kepada Tuhan.

Di kayu salib Yesus telah mengalami penderitaan fisik (dicambuk, dipukul, dll), penderitaan emosi (dihina dan diolok-olok), dan penderitaan rohani (terpisah dari Bapa dan Roh Kudus karena menanggung dosa semua manusia, baik manusia yang pernah ada, yang ada, maupun yang akan datang). Pada saat inilah harapan-Nya mencapai titik Nol. Namun, Dia tahu kepada siapa Dia harus berseru. Yesus pun bertanya kepada Bapa.
Matius 27:46  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Jawaban yang kita dapatkan seringkali bukanlah jawaban atas pertanyaan kita. Tidak penting apa jawabannya karena yang terpenting adalah siapa yang menjawab. Untuk pertanyaan berat, jangan bertanya kepada manusia tetapi bertanyalah kepada Tuhan karena hal ini menentukan keselamatanmu.
Yeremia 33:3  Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.