Catatan
Ibadah ke-2 Minggu, 11 Oktober 2015
Yohanes 2:3-8 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
Bagi kebudayaan kita, tak ada anggur di
pesta bukan masalah besar. Namun, bagi mereka kehabisan anggur merupakan
masalah besar. Event organizer dan
para pelayan gemetar ketakutan karena hal tersebut dapat mengakibatkan mereka dituntut oleh pihak
mempelai. Namun, berkat iman ibu Yesus dan ketaatan
pelayan untuk melaksanakan perintah Yesus, mujizat pun terjadi.
Agar dapat mengalami mujizat, kita membutuhkan:
☆ Penyerahan
Total dan Ketaatan Total. Yesus ingin kita melibatkan Dia selama 24 jam.
Ada seorang guru sekolah minggu yang
ketahuan menggelapkan uang. Lantas seseorang mendoakannya untuk mengetahui
penyebabnya. Tuhan pun mengatakan padanya bahwa guru itu hanya kristen di
gereja. Selanjutnya dia selalu meninggalkan Yesus di gereja dan berbuat
semaunya sendiri.
☆ Pikiran
Terbuka dan Iman yang Besar.
Jangan beranggapan bahwa mujizat hanya
untuk orang lain. Setiap orang bisa memperoleh mujizat asalkan percaya dan
selalu melibatkan Tuhan selama 24 jam. Dengan mengandalkan Tuhan, sesuatu yang
mustahil akan menjadi mungkin dan sesuatu yang tak ada akan menjadi ada.
Bersyukur atas Berkat Tak Terduga
Yohanes 2:9-10 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Ketika ps.Edward sakit punggung, ps.Jusuf Soetanto mendoakannya
hingga sembuh. Lalu ps.Edward berterima kasih kepadanya tetapi pak Jusuf
berkata: "Itu karena Yesus."
Kembalikan segala pujian hanya kepada
Yesus.
Di dalam Yesus Semua akan Menjadi Semakin Indah
Bagi dunia: habis manis, sepah dibuang. Namun,
Yesus akan mengubah kepompong menjadi kupu-kupu yang indah. Dulu ps.Edward
pernah diasuh preman setelah kehilangan orang tua. Dia pernah mencoba bunuh
diri dengan minum baygon tetapi
segera ditolong oleh teman-temannya. Dia pun sempat atheis di Amerika dan yakin bisa sukses tanpa Tuhan. Namun, akhirnya dia bertobat
karena dia ingin menemukan pasangan hidup dari Tuhan yang membuatnya bahagia.
Dia pun terus melangkah bersama Tuhan tanpa bertanya: "Apa yang Tuhan persiapkan di depan?" Kini dia pun bisa
menjadi pengkhotbah.
0 komentar:
Post a Comment