Friday, July 4, 2014

Hari Ke-8: Aku Dirancang untuk Kesenangan Tuhan

Renungan Hari ke-8 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"TUHAN berkenan kepada umat-Nya." (Mazmur 149:4)
Kegiatan manakah yang dapat mulai kulakukan seolah-olah aku sedang melakukannya untuk Yesus?

Menaklukkan Kesombongan Raja

Pada suatu masa berkuasalah seorang raja yang sombong dan pemarah. Di dalam pemerintahannya dia didukung oleh seorang perdana menteri yang juga sombong dan pemarah. Mereka seringkali marah tidak jelas. Dalam amarahnya raja sering berkata: "Prajuritku guoblok kabeh, nggak ono sing isa kerja." (Artinya: bodoh semua, tidak ada yang bisa bekerja.)

Kusir kereta kencananya pun sempat dibentak-bentak di depan gerbang istana karena membawa sepupu raja ke kekediamannya dan hal ini dianggap melanggar aturan yang telah ditetapkannya padahal si kusir tidak pernah diberitahu tentang segala aturan yang ada tetapi dianggapnya sudah tahu. Bahkan, penasihat raja juga mengeluh karena dianggap guoblok. Mungkin raja merasa bahwa dialah satu-satunya orang pintar di kerajaannya karena di kerajaannya hanya dia yang punya harta paling banyak dan tahta paling mulia.

Kesombongan raja ini mengakibatkan para prajurit, kusir, dan penasihat raja menderita. Permaisurinya yang sabar pun tak mampu mengubah perangai buruk sang raja dan ikut tertekan batinnya. Lalu dimana-mana terdengar keluhan dan air mata hingga salah seorang prajurit tak tahan lagi dan ingin melarikan diri dari kerajaan tersebut. Lantas dia segera menghubungi Raja di Atas Segala Raja dan berkata: “Ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang! (Mazmur 70:5) Tolong bersegeralah bebaskan aku dari tempat ini. Selamatkanlah aku dari segala kekacauan ini."

Tak lama berselang prajurit menerima jawaban yang mengejutkan dari Raja di Atas Segala Raja: "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu". (Yeremia 29:7)  Prajurit ini menjawab: "Oh, ini berat, Tuhan. Aku tak sanggup. Jadi, tolong bersegeralah selamatkan aku dari tempat ini. Aku amat sangat lelah. Bebaskanlah aku dari segala kekacauan ini."

Tergerak oleh belas kasihan Putera Raja di Atas Segala Raja segera menghiburnya: "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Matius 11:28-30)

Namun, prajurit kurang memahaminya sehingga dia bertanya: “Apa enaknya?”

Mujizat KreatifSahut-Nya: ”Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."

Prajurit pun bergembira mendengar hal itu dan berkata: “Asyik... terima kasih Bapa, terima Kasih Yesus, terima kasih roh kudus. Makasih... makasih... makasih...” Namun, kemudian dia bertanya-tanya di dalam hatinya: “Siapa penaburnya? Apa maksudnya?”

Meskipun masih agak bingung prajurit tetap yakin bahwa hal itu pasti menyenangkan sehingga ia memulai doanya: "Tuhan, jadikanlah hatiku seputih hati-Mu agar mataku memancarkan kasih-Mu dan ubahlah hati raja menjadi seperti yang Kau ingini." Lantas beberapa hari kemudian Raja di Atas Segala Raja mengutus penaburnya untuk segera memulai usahanya. Orang ini pun menceritakan rencana kerjanya kepada para prajurit dan permaisuri lalu dia meminta waktu sekitar tiga bulan lamanya untuk membenahi segala kekacauan yang ada.

Akhirnya perubahan yang kreatif mulai terjadi... terasa lambat tetapi pasti dan semua akan indah pada waktu Tuhan sebab doa mengubah segala sesuatu. Para prajurit pun terkagum-kagum dengan hasil usaha si penabur. Lantas prajurit yang sempat berniat kabur mulai memahami sesuatu di dalam hatinya sehingga dia berkata: “Tampaknya dialah penabur yang Tuhan kirimkan. Dia memang hebat. Aku tidak bisa seperti dia.” Raja di Atas Segala Raja mendengar kata-katanya lalu berkata: “Siapa yang memintamu menjadi seperti dia? Itu memang bukan tugasmu. Kamu punya tugas sendiri.”

Lirik Lagu 'Doa Mengubah Segala Sesuatu' (http://youtu.be/E8rpQNEJ6Y8)

Saat Keadaan Sek’lilingku ada di Luar Kemampuanku, Kuberdiam Diri Mencari-Mu, Doa Mengubah Segala Sesuatu
Saat Kenyataan di Depanku Mengecewakan Perasaanku, Kumenutup Mata Memandang-Mu S’bab Doa Mengubah Segala Sesuatu
Doa Orang Benar Bila Didoakan dengan Yakin, Besar Kuasanya dan Tiap Doa yang Lahir dari Iman Berkuasa Menyelamatkan
S’perti Mata Air di Tangan-Mu Mengalir Kemanapun Kau Mau, Tiada yang Mustahil di Mata-Mu, Doa Mengubah Segala Sesuatu

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.