Sunday, March 10, 2019

Olah Hati

Seorang Diri
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Mar 2019

Daripada memusingkan pasangan hidup, akuntan justru lebih pusing dengan pencarian pasangan akun. Ada teman yang bertanya: "Mengapa uang muka pembelian di laporanku minus?" Setelah diusut ternyata ada pasangan palsu alias transaksi yang sama dijurnal dua kali. Ah, seperti doa pak Jusuf saja ya diulang 2 kali padahal transaksinya hanya satu kali.

Setiap transaksi debet pun harus dipasangkan dengan transaksi kredit. Namun, ada saja keanehan dalam program akuntansi yang masih trial and error. Ada debetnya, tidak ada kreditnya. Ada kreditnya, tidak ada debetnya. Alhasil, neraca pun tidak seimbang. Misalnya saja ada transaksi penjualan aktiva tetap, tetapi pasangannya tidak jelas keberadaannya. Ketika bertanya kepada konsultan, dia pun menyarankan agar dipasangkan dengan piutang dulu.

Lantas kubertanya: "Mau digantung sebagai piutang sampai kapan? Apakah digantung setahun saja lalu dihapuskan sebagai biaya piutang tak tertagih?" Eh, dia mengatakan bahwa tidak bisa seperti itu karena untuk menghapus piutang sebesar itu harus urusan dengan pengadilan dulu. Jadi, nanti dia akan bantu mencarikan pasangan kas atau banknya. Hehehe... bagus dech kalau dia bisa menelusuri keberadaan pasangan penjualan aktiva tetap tadi karena prosesnya bagaikan menguraikan benang jahit yang kusut. Maka, serahkan saja pada ahlinya daripada salah menjodohkan piutang dengan akun-akun transaksi lainnya.

Hehehe... akun debet atau kredit tidak bingung sekalipun belum menemukan pasangannya. Mereka pun tak keberatan digantung dulu karena mereka yakin pasangan mereka sudah ada. Jika belum bertemu, kemungkinan besar pasangannya masih tersesat di antah berantah alias di antara milyaran transaksi. Hehehe... yang pusing mencarikan pasangan bagi mereka justru malah pembuat jurnalnya.

Jadi, ngapain anak Tuhan pusing mencari pasangan hidup? Tuhan sudah berkata: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33) Semuanya berarti segalanya yang kita perlukan, termasuk pasangan hidup. Jika belum menemukan pasangan hidup, berarti Tuhan masih punya piutang kepada kita dan piutang-Nya tidak bisa dihapuskan begitu saja karena nilainya terlalu besar. Selain itu, janji-Nya ya dan amin.

Jika pembuat jurnal aja pusing ketika ada akun transaksi yang belum berpasangan, mana mungkin Tuhan tidak peduli dengan anak-anak-Nya yang masih belum berpasangan? Tenang aja, tak ada yang seorang diri karena semua anak Tuhan seharusnya minimal sudah berdua dengan Yesus... wwkwkw... Sekalipun pasangan kita tersesat di antah berantah, Tuhan akan membuat benang kusutnya terurai karena Dia ahlinya perjodohan. So, don’t worry, be happy. Let’s sing a song.

AKU TIDAK KUATIR (GMS Live)
Kupandang burung di langit yang tak menabur, Namun diberi makan oleh Bapa di sorga. Kulihat rumput di ladang tumbuh tanpa bekerja, Namun berpakaian indah lebih dari raja di dunia.
Pre Chorus: Tak perlu aku kuatir kar'na kumengenal-Mu. Bapa di sorga tahu semua yang kuperlu.
Chorus: Aku tidak kuatir 'kan hari esok, kuberharga melebihi burung di langit dan rumput di ladang. Kucari dulu Kerajaan-Mu Tuhan dan kebenaran-Mu yang hidup. Maka semuanya 'kan ditambahkan kepadaku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.