Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Maret 2017
1 Petrus 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Dulu di Auswitch banyak orang
meninggal di sana hingga burung-burung pun enggan bernyanyi di sana seakan-akan
burung-burung itu bisa mengerti. Di sana ada seseorang yang akan menentukan
hidup mati orang lain. Orang tua dan anak-anak akan diminta melepas pakaian di
suatu tempat untuk mandi. Ketika mandi, bukan air yang keluar dari pancuran melainkan
gas beracun sehingga di sana ditemukan beberapa bekas cakaran tangan. Selain
itu, ada pula bekas pakaian bayi. Kita tak bisa mengerti mengapa ada
orang-orang yang begitu kejam.
Terkadang kita juga tidak
mengerti mengapa Tuhan membiarkan ketidakadilan terjadi, seperti adanya
kematian seorang anak karena pengeboman di gereja. Meskipun kita tidak
mengetahui alasannya, orang Kristen tetap harus bereaksi seperti Yesus dalam
menyikapi ketidakadilan yang terjadi. Ini sebabnya pendeta di gereja itu meminta
izin kepada polisi untuk menemui si pelaku. Katanya dia mau memegang kepala
orang itu lalu mendoakannya agar si pelaku mendapatkan damai sejahtera.
Jadi, ketika mengalami ketidakadilan, inilah yang harus
kita lakukan:
1. Cek Diri Kita: Pastikan Kita Tidak
Bersalah.
1 Petrus 2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Ada seorang pendeta yang hendak
naik pesawat lalu bercanda dengan temannya: "Kenapa
kamu dipanggil pihak keamanan? Apa tampangmu mirip teroris?" Tak lama
berselang dia diminta turun dari pesawat untuk diinterogasi selama 9 jam.
Riwayat hidupnya dan catatan kejahatannya diselidiki lalu seluruh isi pesawat
juga diperiksa. Dia tidak mengerti apa kesalahannya. Dia tidak ingat akan
perkataan tersebut hingga dia ditanya mengapa mengatakan hal itu. Lalu dia
mengatakan bahwa itu hanya bercanda. Maka, dia diberi peringatan dan
dilepaskan.
Amsal 16:28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
Ini artinya hindari gosip.
2. Jangan Membalas.
1 Petrus 2:23a Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, ...
Ibrani 13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Tunduklah! Tunduk itu punya
kuasa yang lebih besar daripada menyerang. Dulu Inggris menyerang India tetapi
Mahatma Gandi tidak mau membalas dan melarang pengikutnya untuk membalas.
Akibatnya, masyarakat dunia berpikir bahwa Inggris jahat sehingga mereka mulai
bersatu mendukung India.
Lalu Martin Luther King, Jr.
yang sedang memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam belajar kepada Mahatma
Gandi dan menemukan bahwa Gandi menerapkan salah satu ayat Alkitab di Matius 5
tentang khotbah di bukit, yaitu jangan membalas kejahatan. Maka, Martin meminta
orang-orang kulit hitam tidak melawan sekalipun mereka ditindas. Alhasil,
publik berpihak kepada orang-orang kulit hitam dan membela hak-hak mereka.
1 Petrus 2:13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,
1 Petrus 2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
Meskipun kaisar Nero sangat
bengis tetapi rakyat pada masa itu tetap diminta tunduk kepadanya.
1 Petrus 3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3. Serahkan kepada Sang Hakim Agung
1 Petrus 2:23b ... tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Jadi, jika ada orang yang tidak
membalas atau hanya berkata: “Biar Tuhan
yang membalas”, berhati-hatilah karena pembalasan Tuhan lebih menakutkan.
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Cara Memandang Kehidupan
A. Pandang diri kita sebagai perantau. Ada orang yang ditawari agar membeli mebel tetapi dia tidak mau karena dia
hanya seorang perantau. Sebagai perantau yang singgah sesaat dia tidak
memerlukan semua itu. Kita pun hanya perantau di dunia ini sehingga kita tidak
perlu terikat kepada hal-hal duniawi.
B. Pandang salib Yesus.1 Petrus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Petrus bisa berjalan di atas
air karena dia berfokus memandang Yesus. Ketika dia mengalihkan fokusnya, dia
mulai tenggelam. Oleh sebab itu, fokuslah kepada Yesus. Dengan berfokus kepada
salib Yesus, kita akan memperoleh:
1. Pengampunan
2. Kesembuhan
3. Kebenaran
1 Petrus 2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
ENGKAU ALASANKU HIDUP - Jacqlien Celosse
Ku hidup kar'na anugerah-Mu. Tiada satu pun
dapat kubanggakan. Semua karena cinta-Mu. Ini hidupku, pimpin jalanku.
# Kasih-Mu mengubah hidupku. Kau memilihku,
s'lamatkan hidupku. Semua karena cinta-Mu. Ini hidupku, pimpin jalanku.
Reff: Yesus pegang erat tanganku. Ku tak dapat hidup di
luar kasih-Mu. Bapa jangan tinggalkan aku. Engkau alasan s'lama ku hidup.
0 komentar:
Post a Comment