Sunday, June 29, 2025

Keluarga Kuat di Era AI ~ Pdt. Rubin Adi Abraham

Era AI
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Juni 2025

Cara Membangun Keluarga yang Kuat:
1. Kritis terhadap Informasi.
Ujilah setiap informasi yang kalian terima. Periksalah sumbernya. Suatu hari pak Rubin ditelepon oleh seorang pria yang mengatakan bahwa dia anaknya dan dia kena narkoba lalu minta transfer sejumlah uang. Pak Rubin langsung berkata, "Penipu." Ini karena semua anak pak Rubin adalah perempuan. Rupanya penipu tidak melakukan pengecekan secara mendalam.

Perhatikan orang tuamu, terutama jika mereka bisa transfer dengan HP. Jika mereka panik, mungkin saja mereka akan transfer uang dan tertipu. Dulu zamannya penipu mengatasnamakan mama untuk minta pulsa. Saat ini kebanyakan penipu meminta transfer uang untuk membeli emas murah. Mungkin mengatasnamakan cucu mereka.

Dengarkan suara hati. Biasanya ada rasa gelisah jika kita menerima informasi yang salah dan rasa damai jika benar. Namun, kita tetap harus menguji suara hati kita karena seringkali hati kita menjadi licik tanpa disadari. Mintalah pendapat dari orang-orang yang benar agar tidak salah dalam mengambil keputusan.

2. Usahakan Pertumbuhan Rohani. Jika kita banyak menghabiskan waktu di media sosial, kita bisa dipengaruhi oleh berbagai pengaruh dunia. Untuk mengatasinya, kita harus bertumbuh secara Rohani.

Namun, beberapa orang akan menggunakan hal-hal rohani, seperti firman untuk menipu orang lain. Contoh: Ada yang berkata, "Semalam saya bermimpi bahwa Tuhan memintamu untuk memberiku sepuluh juta." Jangan langsung percaya, tetapi ujilah setiap firman yang kamu terima. Ini sebabnya kita harus mengusahakan pertumbuhan rohani kita.

3. Awas Tipu Daya Iblis. Akar segala dusta adalah iblis. Jangan sampai kita ribut karena dikelabui oleh teknologi AI. Nanti yang senang adalah iblis.

Yohanes 8:44 (TB) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

4. Tuhan adalah Pondasi Keluarga. Libatkan Tuhan dalam segala hal. Jika terjadi perbedaan antara suami istri, suami jangan menerobosnya. Suami jangan berpikir, "Istri pasti salah, dia tidak tahu apa-apa karena sudah jelas hal ini menguntungkan."

Istri adalah pasangan yang Tuhan tempatkan di samping suami untuk mencegahnya berbuat kesalahan. Jadi, kalau ada perbedaan, adakan mezbah doa. Biasakan untuk berdoa bersama setiap hari hingga ada kesatuan dalam keluarga. Biasakan menggunakan intonasi suara yang rendah. Perkataan boleh sama, "Kamu kurang ajar", tetapi jika diucapkan dengan nada rendah, lawan bicara tidak akan marah dan mungkin menjawab, "Oh gitu ya? Maaf ya."

BERSAMA KELUARGAKU
Kami datang di hadirat-Mu dalam satu kasih, dengan bersehati. Berjanji setia sampai akhir mengasihi-Mu, Yesus.
Chorus: Bersama k'luargaku melayani Tuhan. Bersatu s'lamanya mengasihi Engkau. Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan. Bagi kami Engkau segalanya.
Bridge: Gelombang badai hidup coba menghalangi. Namun kuasa Tuhan buka jalan kami.

0 komentar:

Post a Comment