Sunday, August 3, 2025

Ruang Kosong ~ Ps. Lukas Wibisono

Sisakan Ruang Kosong
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Agustus 2025

1 Raja-raja 17:15 (TB) Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

Meskipun perkataan Elia tidak masuk akal dan tidak bisa dimengerti, janda itu menuruti permintaan Elia. Dia memilih untuk beriman kepada Tuhannya Elia. Maka, mujizat pun terjadi.

1 Raja-raja 17:16 (TB) Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Ruang Kosong berarti:

1. Ketidaknyamanan. Berada di tempat yang tepat bukan berarti bebas dari masalah. Hanya karena ada masalah, jangan mempertanyakan, "Apakah aku berada di tempat yang tepat?" Pasangan yang tepat bukan berarti pasangan yang tidak pernah konflik. Hanya karena kamu ribut dengan pasanganmu, jangan mempertanyakan, "Apakah aku salah pilih istri atau suami?"

Mazmur 119:71 (TB) Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Ketika uang milik kita hanya tersisa sedikit, berdoalah dan bersyukurlah sekalipun hanya ada tahu tempe. Jika ingin makan daging, mintalah, tetapi tetaplah bersyukur atas tahu tempe itu. Imani firman Tuhan bahwa asalkan ada makanan dan pakaian, cukuplah.

2. Berserah: biarkan kehendak Tuhan yang terjadi. Jangan memaksa Tuhan untuk mengikuti kemauan kita. Ketika uang hanya sedikit, lebih baik ke mall sebagai rohana (rombongan hanya nanya) atau rojali (rombongan jarang beli), daripada pinjol lalu berkata, "Tuhan akan cukupkan segala keperluan saya." Ini ngawur. Jangan memanfaatkan firman Tuhan agar sesuai kemauan kita.

Jika kita cinta uang, kita akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Jika kita percaya kepada Tuhan, seharusnya kita berdoa. Jika ada orang yang mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi tidak pernah berdoa, berarti dia tidak sungguh-sungguh percaya.

3. Menabur. Orang yang berserah kepada Tuhan tidak mungkin pelit, seperti janda di Sarfat yang mendahulukan makanan bagi Elia.

Amsal 11:24-25 (TB) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

PADA-MU KUPERCAYA
Yang bagiku mustahil, itu 'kan mungkin bagi-Mu. Tiada yang melebihi kuasa-Mu. Meski bumi berguncang, gunung gunung beranjak, Kau Tuhan yang teduhkan badai hidup.
Chorus: Tuhan pada-Mu kupercaya. Kuangkat tanganku berserah. Kumenaruh imanku kepada-Mu. Kau Bapa yang selalu p'lihara. Tangan-Mu yang turut bekerja. Engkaulah perisai perlindungan di hidupku.

0 komentar:

Post a Comment