Sunday, August 3, 2025

Ruang Konflik

Ruang Kosong
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Agustus 2025

Sekitar setahun lalu Ms. Riyel memberitahu Mr. Logisyen perihal kejahatan masa lalu Mr. Lesilayer, tetapi Mr. Logisyen malah mengatakan bahwa setiap orang memiliki kesalahan masa lalu dan hal itu tidak masalah. Menurut Mr. Logisyen, itulah alasan Tuhan dan Budha datang ke dunia. Dia yakin bahwa kesalahan masa lalu tidak akan mempengaruhi masa kini dan masa depan karena mungkin saja Mr. Lesilayer telah berubah dan asumsi Ms. Riyel salah.

Dia juga yakin bahwa seseorang melakukan kejahatan karena situasi dan keadaan. Padahal, jika melihat situasi dan keadaan masa kini, potensi Mr. Lesilayer untuk mengulangi kejahatannya tuh sangat besar. Di masa lalu Mr. Lesilayer berada di tempat yang tersistem dengan baik, tetapi dia bisa menemukan celahnya. Di masa kini dia justru berada di suatu tempat yang belum tersistem dengan baik. Bukankah dia bisa menemukan lebih banyak celah?

Ah, Mr. Logisyen tidak pernah mau mempercayai intuisi Ms. Riyel padahal intuisinya hampir tak pernah salah. Intuisi merupakan kombinasi antara:
* Pengalaman masa lalu. Orang yang mencintai uang, tidak akan pernah puas dengan uang, kecuali cintanya sudah dialihkan kepada Tuhan atau hal lain.

* Data masa kini (tindakan dan laporan):
a. Ms. Riyel memberinya salah satu kunci cadangan atas lemari arsipnya. Namun, beberapa hari kemudian dia sudah menghilangkannya. (Tetap tidak bertanggung jawab, seperti masa lalunya.)
b. Dia sering mencuri waktu kerja untuk hal pribadi. (Tetap berbohong, seperti di masa lalu.)
c. Perkataannya lebih besar daripada tindakannya agar bisa santai dengan gaji tinggi. (Tetap cinta uang, seperti di masa lalu.)
d. Dia membuat peraturan untuk menguntungkan dirinya sendiri. (Tetap egois, seperti di masa lalu.)

* Informasi masa depan (suara Tuhan) lewat suara hati, firman Tuhan, dan mimpi.

Namun, sekalipun Ms. Riyel menyampaikan beberapa fakta tentang Mr. Lesilayer, Mr. Logisyen tidak percaya. Katanya, "Itu hanya asumsimu." Jadi, Mr. Logisyen selalu membela Mr. Lesilayer. Ini sama seperti sikapnya di masa lalu ketika dia mati-matian membela teman munafiknya.

Salah satu rekan Ms. Riyel pun berkata, "Sabar."
Jawabnya, "Sabar itu tidak dijual di toko. Jadi, stok sabarku tidak bisa diisi ulang. Aku mau pergi dari sini." Namun, seperti keributan mereka di masa lalu, Tuhan kembali menengahinya ketika Riyel berdoa.

Mazmur 39:4 (TB) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:

Kata Ms. Riyel, "Aku sudah tidak tahan lagi. Tuhan, aku kesal, aku marah, aku geregetan, dan batinku tertekan. Dadaku sakit jika terus menerus seperti ini. Dia selalu saja membela orang-orang beracun. Kau tahu aku tidak suka pemalas dan pembohong, tetapi dia justru menyukai orang-orang seperti itu. Biarlah dia melepasku dan mencari pembohong dan pemalas lebih banyak lagi. Kenapa aku harus membantu orang seperti dia? Apa aku tidak salah tempat?"

SUJUD di ALTAR-NYA
Bila hati terasa berat, tak seorang pun mengerti bebanku, kutanya Yesus, “Apa yang harus kubuat?”
Dia berfirman, “Mari datanglah”. Dia selalu pedulikan aku.
Kudatang Yesus. Dia pikul segala bebanku.
Reff: Sujud di altar-Nya kubawa hidupku. Kuterima anugerah-Nya. Dia ampuniku dan bebaskanku.
Dia ubah hidupku. Baharui hatiku. Sesuatu terjadi saat datang di altar-Nya.
Pemulihan terjadi, Mujizat terjadi, Kemenangan terjadi saat datang di altar-Nya
.

0 komentar:

Post a Comment