Sunday, June 29, 2025

Kata-kata Dusta

Percaya akan Dusta
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Juni 2025

Eh, selain mereka ada pula pria Kristen yang bersikap baik ketika ada perlunya. Setelah kupinjamkan sejumlah uang kepadanya, dia tidak segera membayarnya sesuai kesepakatan. Ketika ditagih, dia mengatakan bahwa admin perusahaannya selalu lupa transfer padahal dia sudah berulang kali mengingatkannya.

Katanya, "Nyebelin kok adminku." Semula aku masih percaya kepadanya meskipun sempat berpikir, "Kenapa dia masih mempekerjakan admin seperti itu?" Nah, saat kutagih lagi, dia berkata, "Aku masih menjaga anakku yang sedang demam berdarah di rumah sakit." Padahal, sebelumnya dia mengatakan bahwa dia telah bercerai dari istrinya dan dia dilarang menemui anaknya hingga sempat ingin bundir.

Maka, kutagih lagi dan dia mengatakan bahwa dia sedang drop karena tensinya naik dan harus dirawat di rumah sakit. Nanti dia akan membayar hutangnya secara tunai pada saat bertemu denganku. Karena sudah tidak mempercayainya, aku berkata, "Minta saja cash dari adminmu dan transfer aku dari rekening pribadimu." Lalu dia menjawab, "Tunggu aku keluar dari rumah sakit, nanti kutransfer."

Tanyaku, "Masa tidak punya mobile banking?" Dia pun mengatakan bahwa dia tidak punya. Hello... hari gini programmer tidak punya mobile banking? Siapa yang percaya, Bro?

Ketika SMA, aku pernah mengikuti ekstrakurikuler komputer untuk belajar menjadi programmer. Karena sulit sekali, akhirnya aku pun mencontek teman pada saat ujian berlangsung. Guru pun mengizinkan. Mungkin karena dia tahu bahwa beberapa murid mengikuti kelasnya karena penasaran doank.

Jadi, tak mungkin programmer tidak punya mobile banking. Selain itu, dia juga termasuk pengusaha masa kini, bukan pengusaha tempo doeloe yang gaptek. Pekerjaan programmer tuh lebih susah daripada penggunaan mobile banking. Jadi, aku berkata kepadanya, "Terserah Bapak bicara apa saja. Namun, pastikan Bapak memiliki itikad baik untuk menepati semua perkataan Bapak."

Eh, tak lama berselang temannya membongkar kebohongan dia di grup WA karena dia tidak mendapatkan fee sesuai perjanjian. Bapak itu berusaha membela diri di depanku, tetapi kujawab, "Itu urusan pribadimu dengannya. Selesaikan sendiri." Kemudian dia membayar hutangnya kepadaku sambil berkata, "Aku tidak pernah membohongi klien." Mungkin untuk menunjukkan bahwa dia masih bisa dipercaya sebagai rekan bisnis.

Iiih... aku sih sudah pasang mode waspada. Sekali dikibuli, susah untuk percaya lagi. Tiada pernah akan kupinjami lagi dan tak akan kurekomendasikan kepada orang lain. Cukup sudah.

Ada pula wanita Kristen yang suka berhutang karena termakan gaya hidup. Dia sengaja kuberi video ibadah Bebas Hutang dari GMS supaya tidak suka berhutang lagi. Eh, dia malah mau berhutang lagi dan berjanji untuk mengembalikan jika bonusnya cair. Karena dia tidak mau menurunkan gaya hidup demi gengsi, kujawab saja, “Sama, bonusku juga belum cair.”

Faktanya, saat itu bonus uangku memang belum cair. Selain itu, bonus dari Tuhan tak selalu berupa uang. Rasa cukup juga merupakan bonus yang tak ternilai harganya karena zaman sekarang banyak orang tak pernah merasa cukup, terutama ketika melihat hijaunya rumput tetangga di media sosial.

ANDAIKAN KUHARUS MEMILIH
Kasih setia-Mu Tuhan lebih dari hidupku. Jalan-jalan-Mu ya Tuhan terbaik bagiku. Dari s'mua yang Kau katakan tiada dusta kutemui. Dari smua yang Kau janjikan tiada yang tak terpenuhi.
Chorus: Andaikan kuharus memilih, tetap hatiku pada-Mu. Tak satupun dapat menggantikan-Mu. Hanya Kau yang berarti bagiku. Lebih dari semua yang ada Kaulah s'galanya bagiku. Tak ingin kuberpaling dari-Mu. S'lamanya ku akan menyembah-Mu Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.