Getting Stronger
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 4 Mei 2025
"Kamu yakin mau ke gerbong ini lagi
dalam beberapa hari ke depan? Apa tidak capek?" Tanya seorang prami. Pria
yang ditanya menjawab, "Aku capek tiga tahun menjadi asisten masinis,
tetapi tidak ada hasilnya. Aku tidak bisa menemukan para prama yang tepat untuk
membantuku."
Loh?!? Ini kok malah curcol (curahan
hati colongan)? Prami menanyakan capeknya badan, tetapi malah dijawab capeknya
hati dan pikiran. Kenapa baru sekarang dia merasakannya? Kenapa lama sekali
baru merasa? Ah, tidak peka.
Sebelum tiga tahun prami sudah bisa
merasakan capeknya naik kereta yang sama dengannya. Kereta yang mereka tumpangi
jelas-jelas terlihat berjalan di tempat yang sama. Rasanya seperti
berputar-putar di dalam lorong gelap tak berujung.
Namun, masinisnya seperti tertidur dan
bermimpi masih hidup di zaman baheula. Kenapa dia tidak mau membuka mata dan
melihat dunia dengan kacamata berbeda? "Apa kita kurang terang hingga
tidak bisa menerangi mereka?" Tanya prami lain. Namun, prami itu menjawab,
"Tidak. Kita ini terlalu terang hingga membutakan mata mereka karena
silau." Hehehe....
Yohanes 3:19-21 (TB)
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia
lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang
kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya
menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Beberapa kali prami menyarankan kepada masinis dan asistennya untuk menempuh jalan berbeda jika ingin hasil berbeda, tetapi mereka tidak mau. Jadi, salahnya sendiri jika akhirnya asisten masinis capek hati dan pikiran. Ah, akhirnya kau rasakan juga capeknya penumpang kereta. Hehehe... rupanya asisten masinis lebih suka belajar dari kesalahan sendiri. Tentu masinis juga sama karena asisten belajar dari seniornya itu.
Beberapa hari lalu prami pun capek hati,
capek pikiran, capek badan hingga mata sakit karena lelah melihat perbuatan
masinis yang merugikan penumpang. Lantas dia memberitahu asisten masinis. Namun,
asisten masinis beralasan bahwa dia membutuhkan waktu lama karena masih ada hal
penting lainnya yang harus diurus.
Bahkan, dia tersenyum dan berkata,
"Masinis tidak bisa diubah, jadi anggaplah dia seperti papamu
sendiri." Sebelum asisten masinis mengatakan hal itu, prami telah menemui
penumpang yang dirugikan oleh masinis. Prami telah menanyakan jumlah kerugian
dan meminta nomer rekeningnya untuk memberikan ganti rugi.
Amsal 19:17 (TB) Siapa
menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan
membalas perbuatannya itu.
Namun, penumpang yang dirugikan oleh
masinis tidak mau membebankan kerugian itu kepada prami. Jadi, dia menolak
untuk memberikan nomer rekeningnya. Maka, prami hanya membatin, "Ya udah
deh, biarkan penumpang itu menuai pahala di surga dan berkecukupan di dunia.
Biarlah masinis menuai karmanya karena telah mengambil lebih daripada yang
seharusnya."
Kemudian prami tidur. Dia melihat kolam
renang di kanan kirinya. Dia melihat salah satu temannya berada di dalam kolam
renang agak keruh (di kirinya). Dia tampak memperhatikan prami, tetapi prami mengabaikannya.
Lantas tiba-tiba prami menceburkan diri ke dalam kolam renang yang jernih (di
kanannya) dalam posisi vertikal padahal dia tuh tidak bisa berenang. Ngapain
nyebur?
Yeremia 10:23 (TB) Aku
tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan
orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Seketika prami tenggelam. Tak seorang pun
menyadarinya karena mereka sibuk dengan kesenangan pribadi. Namun, prami tetap
memejamkan mata dan mulutnya tetap terkatup. Dia yakin bahwa hidup mati ada di
tangan Tuhan. Lantas perlahan-lahan tubuhnya mulai menyesuaikan diri dengan air
hingga berada dalam posisi horisontal.
GOD is FOR ME
Your love is stronger
than, is stronger than my fear. Your grace is greater than, is greater than my
sin. Oh trampled death, where is your sting? Here I declare my victory.
Even when the mountains tremble, Even when the storm comes my way, Even when in
the darkest night, You'll never let me go.
Jesus You're my rock and anchor. You're the one who fights my battle. Even in
the darkest night, You'll never let me go.
Hallelujah. Hallelujah. Hallelujah. I'm not afraid. God is for me.
Kemudian dengan tenang prami mulai
menggerakkan kedua lengannya naik turun di dalam air. Alhasil, perlahan-lahan
tubuhnya bergerak ke permukaan air. Ketika mulai merasakan hembusan udara
segar, dia bergegas memegang besi di tepi kolam. Dia pun keluar dari kolam
renang itu dan seketika pakaiannya kering. Lalu dia menemui memenya dan
berkata, “Ayo pergi dari sini, tidak usah berenang." (Aku kapok
berenang.)
Kemudian prami mendatangi sebuah toko yang
agak gelap. Di dalam toko dia berpapasan dengan almarhumah emaknya di antara
rak-rak barang. Emaknya berkeluh kesah kepada prami perihal para pegawai
tokonya yang bekerja tidak sesuai harapannya. Prami hanya diam saja lalu emak
pergi meninggalkannya. Maka, prami kembali ke dunia nyata.
Oh, baik mimpi maupun realita, masalahnya
kok sama? Namun, rasanya segar juga setelah tenggelam dalam hadirat Tuhan. Kolam
air jernih itu seperti firman kehidupan yang menenggelamkan, tetapi
menghidupkan. Inilah obatnya segala capek... wkwwk…
LIVING in HARMONY – GMS
Living in harmony, love and unity. That's the way we worship You our God. And
now we lift up our hands in one accord. We want to worship You and lift Your
Name on high.
Chorus: Just because You are
our God. To You Jesus we belong. So sink us all in love, In Your love, Eternal
love.
0 komentar:
Post a Comment