Sunday, May 5, 2019

Targetkan Kesetiaan

Amsal 20:6
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 05 Mei 2019

Targetkan kesetiaan? Setia? Setia itu setiap tikungan ada... ada godaannya atau tantangannya... hehehe... Enak nich jika Bapa di surga memintaku tidak melibatkan diri ke dalam masalah orang lain. Setuju sekali. Enak, tinggal duduk-duduk menanti tiket pulang ke surga... hahaha... Namun, bagaimana jika ada orang-orang yang menarik-narik kita untuk terlibat dalam masalah mereka? Langsung menolaknya? Masa tega?

Kesetiaan
Tadi pagi di dekat tikungan pintu gerbang area gereja tak sengaja aku berjumpa dengan dua orang nenek dan satu ibu. Salah satu nenek bisa berjalan sendiri dengan cepat dan ibu itu juga bisa berjalan cepat. Kata orang: "Jika mau berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Jika mau berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama." Nah, ketika aku mau berjalan cepat seperti mereka, tiba-tiba nenek yang masih di belakangku berkata: "Nik, nanti ke atasnya sama-sama ya..."

Aaaa... alamat berjalan lambat nich karena kaki nenek itu sedang sakit. Sebenarnya mau menolaknya, tetapi tidak tega karena kadang kala wanita tuh mengedepankan perasaan dan mikirnya belakangan... wkwkww... Jadi, ya terpaksa kuperlambat langkahku lalu bantuin dia naik tangga. Aduh, kenapa aku yang dipilihnya? Mengapa bukan ibu tadi atau yang seusia dengan dia?

Dulu sebelum ada alat transportasi online aku sudah terbiasa berjalan cukup jauh ke tempat tujuan tertentu karena angkutan umum konvensional tidak langsung mengantar kita tepat di depan pintu masuk gedung. Nah, agar cepat sampai, aku ya berjalan cepat, terutama jika sudah nyaris terlambat. Maka, tempat yang jauh akan terasa dekat. Namun, kali ini tempat yang dekat justru terasa amat jauh karena harus berjalan lambat-lambat. SABARRRRR...

Lantas aku pun teringat khotbah ko Judi tentang ilustrasi membawa galon di belakang nenek. Hahaha... setidaknya aku hanya perlu membawa diri dan bukan membawa galon air. Oh, andaikata aku kuat membawa-bawa galon, mungkin aku juga akan kuat menggendong nenek itu sehingga tidak perlu berjalan lambat-lambat untuk mengiringi langkahnya... wkwwkww... Namun, hanya Tuhan yang benar-benar kuat menggendong kita terus menerus. Jadi, jangan ada yang minta kugendong ya... minta digendong Tuhan saja karena Dia yang sudah berjanji... xixixixi...
Yesaya 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

0 komentar:

Post a Comment